Presiden: Bukan Negara Besar Kalahkan Negara Kecil tapi Negara Cepat Kalahkan Negara Lambat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang dengan adanya 7 perusahaan asing yang akan berinvestasi di Indonesia.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang dengan adanya 7 perusahaan asing yang akan berinvestasi di Indonesia.
Hal itu disampaikan Presiden saat meninjau proyek kawasan Industri di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa, (30/6/2020).
"Saya senang hari ini sudah ada yang masuk 7. Sudah pasti ini yang 7. Kemudian ada 17 yang memiliki komitmen besar sudah masuk ke 60 persen, hampir 100 persen," kata Presiden.
Presiden meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia agar melayani dan mengejar para investor lainnya yang berkomitmen menanamkan modalnya di Indoensia tersebut.
Baca: Presiden akan Back Up Investor yang Kesulitan Investasi di Indonesia
"Disampaikan fasilitas apa yang ingin kita berikan. Baik urusan lahan urusan ijin, urusan listrik, gas dan lain lain, ini akan memberikan sebuah daya saing negara kita dalam rangka mereka mau merelokasi ke Indonesia," katanya.
Presiden berterimakasih atas kerja para menteri dalam meningkatkan investasi di Indoensia.
Presiden ingin hal tersebut ditingkatkan agar Indonesia bisa mengalahkan negara lain dalam masalah investasi.
"Karena sekarang ini bukan negara besar mengalahkan negara kecil tapi negara yang cepat mengalahkan negara yang lambat," pungkasnya.
Adapun 7 Perusahaan yang memastikan relokasi ke Indonesia yakni:
- PT Meiloon Technology Indonesia
Relokasi pabrik dari Suzhou, China. Pabrik di Taiwan dan China merupakan pusat produksi untuk pasar global.
- PT Sagami Indonesia
Relokasi pabrik dari Shenzen, China karena biaya pabrik dan tenaga kerja di indonesia lebih kompetitif dari China.
- PT CDS Asia (Alpan)