Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WHO Akhirnya Akui Virus Corona Bisa Menyebar Melalui Udara

WHO akhirnya telah mengakui bahwa virus Corona bisa menyebar melalui partikel-partikel kecil yang melayang di udara.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in WHO Akhirnya Akui Virus Corona Bisa Menyebar Melalui Udara
Pixabay/Tumisu
Ilustrasi virus corona - WHO akhirnya telah mengakui bahwa virus Corona bisa menyebar melalui partikel-partikel kecil yang melayang di udara. 

TRIBUNNEWS.COM - World Health Organization (WHO) telah mengakui adanya bukti yang muncul bahwa virus Corona dapat menyebar melalui partikel-partikel kecil yang melayang di udara.

Benedetta Allegranzi, pimpinan teknis WHO untuk pencegahan dan pengendalian infeksi menyatakan hal tersebut.

"Bukti yang muncul dari penularan virus Corona melalui udara di lingkungan padat, tertutup, berventilasi buruk, tidak dapat dikesampingkan," ujarnya, dilansir BBC.

Meskipun begitu, Allegranzi memperingatkan, bukti tersebut adalah awal.

Baca: WHO Hentikan Percobaan Hydroxychloroquine, Lopinavir dan Ritonavir untuk Pengobatan Covid-19

Baca: WHO Sebut Sangat Kecil Kemungkinan Hewan Peliharaan Menularkan Covid-19 ke Manusia

Bukti mengenai penularan virus melalui udara memerlukan penilaian lebih lanjut.

Jika bukti dikonfirmasi, saran tentang bagaimana mencegah penyebaran virus juga mungkin harus berubah.

Itu dapat menyebabkan penggunaan masker yang lebih luas.

Berita Rekomendasi

Selain itu, jarak sosial juga lebih diperketat, terutama di bar, restoran, dan transportasi umum.

Ilmuwan Temukan Bukti Kuat

Sebelumnya, WHO mengatakan, Covid-19 ditularkan melalui tetesan orang yang batuk atau bersin.

Tetesan tidak melekat di udara, tetapi jatuh ke permukaan.

Itulah sebabnya, mencuci tangan dianggap sebagai langkah pencegahan utama.

herd immunity mungkin tidak akan bisa tercapai karena antibodi dalam beberapa pasien Covid-19 yang sudah sembuh hanya bertahan selama beberapa minggu
Ilustrasi. (Freepik)

Namun, 239 ilmuwan dari 32 negara tidak setuju.

Mereka mengatakan, ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa virus itu juga dapat menyebar di udara.

Virus menyebar melalui partikel yang jauh lebih kecil.

Kemudian, partikel tersebut melayang berjam-jam setelah orang berbicara atau bernapas.

Mereka pun menulis surat terbuka kepada WHO.

Surat itu mengungkapkan, WHO meremehkan kemungkinan penularan melalui udara.

Baca: WHO Peringatkan Beberapa Negara untuk Terapkan Kembali Lockdown

Baca: WHO Tetapkan Kecanduan Game sebagai Gangguan Mental, Apa Saja Tanda-tandanya? Ini Jawaban Psikiater

"Kami ingin mereka mengakui bukti," kata Jose Jimenez, ahli kimia di University of Colorado yang menandatangani surat kabar, kepada Reuters.

Jimenez mengatakan, surat yang dibuat dengan ratusan ilmuwan lain bukanlah serangan terhadap WHO.

Dia dan rekan-rekannya merasa berkewajiban untuk mengumumkannya kepada publik.

"Ini debat ilmiah, tetapi kami merasa kami harus mengumumkannya kepada publik, karena mereka (WHO) menolak untuk mendengar bukti setelah percakapan yang kita lakukan," tuturnya.

WHO Hentikan Percobaan Hydroxychloroquine, Lopinavir dan Ritonavir untuk Pengobatan Covid-19

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pada hari Sabtu kemarin, bahwa mereka telah menghentikan percobaan terhadap hydroxychloroquine dan kombinasi lopinavir atau ritonavir untuk pengobatan pasien virus corona (Covid-19).

Sebelumnya, obat-obat tersebut telah diujicoba sebagai bagian dari tes untuk menemukan solusi yang efisien dalam menangani pandemi virus corona yang sedang berlangsung.

"WHO hari ini menerima rekomendasi dari Komite Pengarah Internasional Solidaritas Trial untuk menghentikan percobaan hydroxychloroquine dan lopinavir atau ritonavir," kata perwakilan WHO dalam sebuah siaran pers.

Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (5/7/2020), remdesivir, hydroxychloroquine, lopinavir atau ritonavir telah diuji WHO sejak Maret lalu dan melibatkan lebih dari 4.500 pasien.

"Komite Pengarah Internasional merumuskan rekomendasi tersebut berdasarkan bukti untuk hydroxychloroquine versus perawatan standar dan lopinavir atau ritonavir versus perawatan standar dari hasil sementara uji coba," jelas WHO.

Baca: Jangan Latah Beli Hydroxychloroquine, Ini Syarat Penggunaannya untuk Obati Pasien Covid-19

Baca: WHO Sebut Sangat Kecil Kemungkinan Hewan Peliharaan Menularkan Covid-19 ke Manusia

Staf medis menunjukkan paket Nivaquine, tablet yang mengandung klorokuin dan Plaqueril, tablet yang mengandung hydroxychloroquine di IHU Mediterranee Infection Institute Marseille pada 26 Februari 2020. Obat-obatan itu telah menunjukkan tanda-tanda efektifitas melawan virus corona.
Staf medis menunjukkan paket Nivaquine, tablet yang mengandung klorokuin dan Plaqueril, tablet yang mengandung hydroxychloroquine di IHU Mediterranee Infection Institute Marseille pada 26 Februari 2020. Obat-obatan itu telah menunjukkan tanda-tanda efektifitas melawan virus corona. (GERARD JULIEN / AFP)

Bukti uji coba itu dipaparkan pada KTT WHO yang digelar pada 1 hingga 2 Juli lalu tentang penelitian dan inovasi corona.

Sementara itu, rumah sakit menyatakan bahwa kedua obat itu tidak mengurangi jumlah kematian pasien corona yang dirawat di rumah sakit, jika dibandingkan dengan standar perawatan yang ada.

Kendati demikian, WHO menambahkan, mereka juga tidak melihat bukti bahwa kedua obat itu dapat meningkatkan risiko angka kematian.

"Keputusan ini hanya berlaku untuk pelaksanaan uji coba pada pasien yang dirawat di rumah sakit dan tidak mempengaruhi evaluasi yang mungkin dilakukan dalam studi hydroxychloroquine dan lopinavir atau ritonavir lainnya pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit.

Setelah empat bulan dilakukannya pengujian klinis, para ahli WHO mengatakan bahwa remdesivir saat ini dianggap paling efektif dari semua obat yang diuji.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/Fitri Wulandari)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas