Secapa Diisolasi Pasca 1.262 Calon Perwira Terpapar Covid-19, Tak Ada yang Boleh ke Luar dan Masuk
Seorang pun dan siapa pun tidak diperbolehkan masuk ke Secapa, sebaliknya dari dalam Secapa pun tidak boleh ada yang ke luar.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Adapun 1.245 orang lainnya, dikatakan Yurianto, tanpa keluhan apa pun.
"Saat ini semuanya kita karantina di wilayah pendidikan Secapa AD di Bandung. Isolasi dilakukan dengan ketat sesuai protokol kesehatan," ujarnya.
Selain karantina, Yuri mengatakan, pelarangan aktivitas keluar masuk komplek pendidikan Secapa.
Jangan Khawatir
Dalam upaya karantina wilayah dan isolasi para peserta didik dan tenaga pelatih yang terkonfirmasi positif COVID-19, Yuri mengatakan, pelaksanaannya diawasi secara ketat dengan pantauan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kota Bandung, dan khususnya dari unsur kesehatan Kodam 3 Siliwangi setiap hari.
Oleh sebab itu, Kodam 3 Siliwangi memastikan tidak akan terjadi penularan hingga ke luar komplek dan diharapkan masyarakat sekitar tidak perlu khawatir, khususnya bagi keluarga dari para peserta karantina.
"Kami memastikan, tidak akan terjadi penularan ke luar komplek, karena kita menjaga dengan ketat, agar betul-betul pelaksanaan karantina kewilayahan, bisa dijalankan secara maksimal," Kata Yuri.
Baca: Pegawai Kemendikbud yang Positif Covid-19 Jalani Isolasi Mandiri
Baca: Melihat Corona di Jawa Timur, Dua Minggu Deadline dari Jokowi, Bagaimana Hasilnya?
"Kami mohon masyarakat untuk tenang, tidak perlu panik. Karena ini sudah ditangani secara profesional, sesuai dengan standard Internasional. Kita melakukan karantina wilayah, dan kemudian kita menjamin sepenuhnya bahwa evaluasi terhadap peserta karantina, dijalankan dengan maksimal," kata Yuri.
Di sisi lain, Yuri yang juga menjabat sebagai Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan RI, meminta agar keluarga para peserta didik dapat memahami dan memaklumi kondisi yang sedang terjadi.
Meskipun dalam proses karantina dan isolasi, para pihak keluarga masih dapat melakukan komunikasi menggunakan gawai maupun perangkat komunikasi elektronik lainnya.
"Oleh karena itu, kami juga berharap keluarga para peserta didik, yang berasal dari seluruh Indonesia, memahami ini, memaklumi ini, dan masih tetap bisa melaksanakan kontak komunikasi menggunakan telepon, atau sarana media yang lain, dengan keluarganya yang saat ini kita karantina," jelas Yuri. (taufik/nanti/tribunnetwork/cep)