Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WHO Sebut Covid Bisa Menular Lewat Udara, Ahli Epidemiologi Imbau Batasi Penggunaan AC di Kantor

Pakar Epidemiologi Dokter Windhu Purnomo, menyarankan agar meminimalisir penggunaan pendingin udara atau AC di dalam ruangan seperti kantor.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in WHO Sebut Covid Bisa Menular Lewat Udara, Ahli Epidemiologi Imbau Batasi Penggunaan AC di Kantor
Freepik
ilustrasi virus corona 

TRIBUNNEWSCOM - Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) Surabaya, Dokter Windhu Purnomo, menyarankan meminimalisir penggunaan pendingin udara atau AC di dalam ruangan.

Hal ini menyusul pernyataan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut Covid-19 kini dapat menyebar melalui udara atau airborne.

Windhu mengungkapkan ruangan tertutup seperti perkantoran memiliki risiko tinggi penyebaran virus.

"Makanya kalau di kantor, jendela dibuka saja, AC seminimal mungkin, gausah pakai AC," ungkap Windhu saat dihubungi Tribunnews, Jumat (10/7/2020).

"Misal satu ruangan ada lima AC, hidupkan satu AC saja," imbuhnya.

Ahli Epidemologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, Windhu Purnomo.
Ahli Epidemologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, Windhu Purnomo. (SURYA.CO.ID/Febrianto Ramadani)

 Baca: Ahli Epidemiologi Sebut Bioskop dan Ruang Tertutup Lain Berisiko Tularkan Covid-19

Selain itu, menjaga jarak juga menjadi kunci pencegahan penularan.

Satu meter dinilai Windhu tidak cukup aman.

BERITA REKOMENDASI

"Jarak antar orang saya kira tidak cukup lagi satu meter, harus di atas dua meter," katanya.

Kemudian, Windhu juga mengungkapkan penggunaan masker harus lebih didisiplinkan.

Masker juga disarankan untuk dipakai di dalam ruangan yang terdapat banyak orang.

"Iya memang harus pake masker, kecuali di ruangan itu sendirian," ungkapnya.

mengungkapkan ruangan tertutup semakin berisiko tinggi terhadap penularan virus corona Covid-19.

Hal ini setelah badan organisasi dunia (WHO) memberi pernyataan Covid-19 bisa menyebar melalui udara atau airborne.

Windhu menyebut, ruangan tertutup kini menjadi berbahaya dalam penularan Covid-19

"Semua ruang tertutup sekarang menjadi berisiko tinggi," ungkap Windhu.

"Kalau di tempat terbuka dapat terencerkan dengan udara yang lebih luas," imbuhnya.

Baca: Perhatikan Sirkulasi dan Ventilasi, WHO Sebut Corona Bisa Menular Lewat Udara

Windhu mengungkapkan sejumlah ruang tertutup yang ditempati banyak orang berisiko tinggi menularkan virus.

"Ruangan tertutup lebih berbahaya, misal gedung bioskop, pub, ruang karaoke," ungkap Windhu.

Windhu menyebut, ruang tertutup sudah jauh berisiko bahkan sebelum ada pernyataan virus corona dapat menular melalui udara.

"Sebelum ada pernyataan tentang airborne, ruang tertutup sudah jauh berisiko, apalagi sekarang airborne," ujar Windhu.

Menurut Windhu, tidak menutup kemungkinan pesatnya penularan Covid-19 di Indonesia bahkan dunia karena memang virus ini bisa menular melalui udara.

"Kasus tinggi seperti ini tidak hanya di Indonesia tapi juga global, ya jangan-jangan karena menular melalui udara," ungkapnya.

Baca: KPU Jamin Petugas Pemutakhiran Data Pemilih Bebas dari Covid-19

Lebih lanjut, Windhu menyebut status Covid-19 yang airborne kini membuat jaga jarak fisik harus sangat diperhatikan.

"Droplet saja ukuran molekulnya di atas 5 mikrometer (μm), kalau udara berarti di bawah itu, kan bisa melayang-layang bisa sangat jauh," jelas Windhu.

"Bahkan yang saya baca bisa melayang 8 jam di udara," imbuhnya.

Pernyataan WHO

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut virus corona dapat bertahan lama di udara dalam ruang tertutup pada Kamis (9/7/2020) melalui rilisnya.

Hal ini mengakibatkan virus corona dapat menyebar dari satu orang ke orang lain.

Dilansir Kompas.com, WHO awalnya meragukan bentuk penularan melalui udara atau airborne.

Baca: Pandemi Covid-19 Global Memburuk, WHO: Jumlah Kasus Meningkat Dua Kali Lipat dalam 6 Minggu

Namun, semakin banyak bukti ilmiah dan anekdotal yang menunjukkan penularan Covid-19 melalui udara.

Pada pekan ini sebanyak 239 ilmuwan membuat surat terbuka yang isinya mendesak WHO meninjau kembali penelitian dan merevisi rekomendasinya.

Diketahui sebelumnya, penularan virus corona terjadi melalui kontak langung seperti sekresi dari orang yang terinfeksi, misalnya air liur, melalui droplet atau percikan pernapasan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi.

Kontak langsung adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada di 1 ruangan dalam jarak 1 meter dengan kasus PDP atau Positif Covid-19.

Selain itu, kontak tidak langsung yang melibatkan benda atau permukaan yang terkontaminasi juga kemungkinan dapat menularkan virus.

Hingga akhirnya WHO kini menyatakan virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 bisa menular lewat udara atau airborne.

 (Tribunnews.com/Gilang Putranto) (Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas