Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Corona Indonesia 14 Juli: Total 78.572 Kasus Terkonfirmasi , 37.636 Sembuh, & 3.710 Meninggal

Berikut update corona di Indonesia per Selasa, 14 Juli 2020, berdasarkan rilis Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.

Penulis: Nuryanti
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Update Corona Indonesia 14 Juli: Total 78.572 Kasus Terkonfirmasi , 37.636 Sembuh, & 3.710 Meninggal
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Achmad Yurianto - Update Covid-19 

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kasus positif corona di Indonesia bertambah 1.591 pasien per Selasa (14/7/2020).

Sehingga, total kasus terkonfirmasi virus corona di Indonesia menjadi 78.572 pasien.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyampaikan, Jawa Timur menjadi wilayah yang melaporkan kasus positif tertinggi.

"Jawa Timur melaporkan 353 kasus baru, dan 352 kasus sembuh," ujarnya, dikutip dari siaran langsung YouTube BNPB Indonesia, Selasa.

Lalu, DKI Jakarta melaporkan kasus terkonfirmasi sebanyak 268, dan 120 pasien sembuh.

Sulawesi Selatan melaporkan kasus terkonfirmasi 197, dan 144 kasus sembuh.

Adapun jumlah pasien yang sembuh menjadi 37.636 di seluruh Indonesia.

Berita Rekomendasi

Sementara, total ada 3.710 orang yang dinyatakan meninggal dunia.

Baca: Update Corona Global 14 Juli 2020 Tembus 13,2 Juta, Kematian 7,6 Juta Jiwa, AS Catat 1,5 Juta Sembuh

Tips agar Daerah Beralih ke Zona Hijau

Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Gugus Tugas Nasional, Dokter Reisa Broto Asmoro, menyebut penting untuk membangun kembali produktivitas masyarakat dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Aktivitas masyarakat harus ditingkatkan dengan protokol kesehatan yang ketat, ini yang kita sebut sebagai adaptasi kebiasaan baru," ujarnya, dikutip dari Covid19.go.id, Senin (13/7/2020).

Indonesia yang merupakan negara kepulauan tentunya akan menghadapi perbedaan dalam upaya beradaptasi dengan kebiasaan baru.


Perbedaan luas wilayah dan kepadatan penduduk membuat tingkat risiko dari setiap daerah berbeda-beda.

"Sebagaimana umumnya beradaptasi dengan kebiasaan baru, sebagian dari kita ada yang lebih cepat, ada juga yang membutuhkan waktu lebih," ungkapnya.

Selanjutnya, ia mengajak seluruh daerah yang masih berada di zona merah, orange, dan kuning untuk dapat mencontoh daerah yang berada di zona hijau.

"Jadi mari kita contoh daerah yang berhasil mempertahankan dan membuat suatu daerah berada di zona hijau," ajaknya.

Dokter Reisa menjelaskan tiga 'jurus jitu' bagi daerah-daerah di Indonesia agar mampu berhasil masuk ke zona hijau.

Sehingga, aktivitas sosial dan ekonomi dapat kembali berjalan dengan produktif namun tetap aman Covid-19.

"Pertama, kerja keras dan pengawasan ketat oleh Gugus Tugas Daerah dan seluruh pimpinan daerah," ujarnya.

Kedua, kedisiplinan dan kepatuhan seluruh anggota masyarakat.

Peraturan yang telah ditetapkan dapat berhasil menekan potensi penularan Covid-19 pada suatu daerah, jika didukung dengan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Ketiga, kesadaran bahwa daerah hijau akan membuat masyarakat lebih produktif namun tetap aman Covid-19," lanjut dokter Reisa.

Bagi daerah yang berada di zona kuning (risiko rendah), zona orange (risiko sedang) dan zona merah (risiko tinggi), masih harus membatasi beragam aktivitas, karena dapat memicu penularan Covid-19.

Kerja sama antara pemerintah daerah serta seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan, untuk melahirkan semangat dalam mencapai keberhasilan suatu daerah dapat menjadi zona hijau.

Sehingga, beragam aktivitas sosial maupun ekonomi dapat kembali berjalan dengan produktif dan tetap aman Covid-19.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas