Covid-19 Bisa Menular Melalui Udara, Dokter Reisa Ingatkan Peredaran Udara di Ruangan Ber AC
Dokter Reisa berpesan, pertama, ventilasi atau sirkulasi udara dalam ruangan harus benar-benar diperhatikan.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa hari belakangan ini muncul kekhawatiran masyarakat terkait dengan penularan Covid-19 melalui udara atau airborne, benarkah ini bisa terjadi?
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro menyampaikan meskipun penelitian mengenai konteks tersebut terus dikaji, setiap individu perlu tetap waspada dan siap siaga untuk mengantisipasi potensi penularan melalui udara.
Khususnya terkait peredaran udara di ruang tertutup berpendingin atau air conditioner (AC)
Dokter Reisa berpesan, pertama, ventilasi atau sirkulasi udara dalam ruangan harus benar-benar diperhatikan.
“Maka, pastikan ruang kerja atau ruang tempat kita beraktivitas memiliki sirkulasi udara yang baik dan mendapatkan sinar matahari,” ujar dr. Reisa Broto Asmoro pada konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Selasa (14/7/2020).
Baca: Langkah Jitu Bagi Daerah untuk Beralih ke Zona Hijau Covid-19, Simak Penjelasan Dokter Reisa
Baca: Bukan Lagi ODP, PDP dan OTG, Kemenkes Terbitkan 4 Istilah Baru, Simak Penjelasannya
Kedua, pastikan menjaga jarak di dalam ruangan dan hindari ruangan yang terlalu banyak orang.
Ketiga, selalu pakai masker selama masih berada di luar rumah atau di tempat umum termasuk di ruangan kantor.
Keempat, hindari memegang permukaan benda yang kotor digunakan bersama dengan orang lain.
“Segera mencuci tangan atau gunakan hand sanitizer, bila terlanjur memegang permukaan benda tersebut. Jangan menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi. Ingat, mata pun memiliki saluran langsung menuju ke saluran pernapasan. Artinya, mata bisa menjadi jalur masuknya virus SARS CoV-2 penyebab covid-19.
Kelima, bersihkan permukaan-permukaan benda yang ada di sekitar ruangan dengan cairan desinfektan secara teratur.
Ia menyampaikan bahwa kita harus benar-benar mengerti bagaimana, kapan dan dalam situasi penyebaran virus SARS CoV-2 terjadi antar manusia.
Baca: Seolah Luapkan Amarah, Dokter Reisa Broto Asmoro Bagikan Kabar Duka hingga Peringatan Soal Covid-19
Baca: Pasien Disebut Sembuh Covid-19 Jika Selesai
Dalam pernyataan resmi Badan Kesehatan Dunia atau WHO pada 9 Juli 2020, diterangkan bahwa transmisi atau penularan SARS CoV-2 terjadi terutama melalui percikan atau buliran air liur atau droplets, baik secara langsung atau tidak langsung ataupun kontak dekat.
Dalam suatu penelitian, transmisi lewat udara dapat terjadi pada prosedur yang menimbulkan aerosol seperti di fasilitas kesehatan, seperti melalui bronkoskopi, intubasi trakea, pemberian tekanan pada dada saat resusitasi jantung dan kegiatan serupa lainnya.
Dokter Reisa mengatakan, percikan air liur atau droplets yang dikeluarkan ketika seseorang itu batuk, bersin, berbicara atau bahkan bernyanyi.