Oxford Klaim Vaksin Covid-19 Hasil Penelitiannya Tunjukkan Hasil Positif
Hasil uji coba tiga vaksin Covid-19 berbeda yang dikembangkan Universitas Oxford dirilis pada Senin (20/7/2020).
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Kendati demikian Andrew menegaskan bahwa keefektivitasan vaksin masih perlu didalami lagi.
Selain itu hasil uji coba belum sampai ke tahap untuk pasien Covid-19 lansia.
Baca: Bio Farma Terima Vaksin Virus Corona dari China
Baca: Kabar Gembira! Vaksin Covid-19 dari Oxford Berbuah Hasil Baik, Mampu Netralkan Virus Corona di Tubuh
Jadi belum jelas seberapa baik kinerja vaksin pada orang tua yang berisiko tinggi Covid-19.
Adapun uji coba vaksin Oxford melibatkan 1.077 orang berusia 18 hingga 55 tanpa riwayat infeksi corona.
Uji cobanya berlangsung dari April hingga akhir Mei di lima rumah sakit Inggris.
Tidak ada efek samping serius dari vaksin ini, seperti kelelahan dan sakit kepala yang biasanya terjadi.
Efek samping umum lainnya termasuk rasa sakit di tempat suntikan, sakit otot, malaise, kedinginan, rasa panas, dan demam.
Inggris sendiri telah memesan 100 juta dosis vaksin Oxford.
Cara Kerja Vaksin Buatan Universitas Oxford
Vaksin bernama ChAdOx1 nCoV-19 ini memang perkembangannya lebih pesat dibanding vaksin lainnya.
Vaksin ini terbuat dari virus hasil rekayasa genetika yang menyebabkan flu pada simpanse, dikutip dari BBC.
Virus itu telah banyak dimodifikasi, sehingga tidak dapat menginfeksi manusia dan menyerupai virus corona.
Para ilmuwan melakukan ini dengan mentransfer instruksi genetik 'spike protein' virus corona, bagian penting yang digunakannya untuk menyerang sel-sel kita, ke vaksin yang sedang dikembangkan.
Artinya vaksin menyerupai virus corona dan sistem imun mampu mempelajari cara menyerangnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)