Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Baru 8 Ribu dari 28 Ribu Pesantren Siap Cegah Covid-19, Ini yang Dilakukan Agar Santri Aman Belajar

Dari total 28.000-an Pondok Pesantren di Indonesia, baru 8.000 yang siap dalam pencegahan Covid-19 terhadap para santrinya.

Penulis: Anita K Wardhani
zoom-in Baru 8 Ribu dari 28 Ribu Pesantren Siap Cegah Covid-19, Ini yang Dilakukan Agar Santri Aman Belajar
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Siswa mengenakan masker saat mengaji di Pesantren An-Nuqthah, Tangerang, Banten, Rabu (17/6/2020). Jelang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di masa transisi normal baru (new normal), beragam persiapan dan protokol kesehatan di siapkan pihak Pesantren guna mencegah penyebaran Covid-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

“Setelah SKB empat menteri, kami Kementerian Agama menindaklanjuti juga dengan surat yang isinya menindaklanjuti protokol kesehatan. Dan kami sampaikan kepada seluruh pendidikan yang ada di Kementerian Agama, salah satunya adalah pendidikan Diniyah dan pondok pesantren,”

Lebih lanjut Waryono menyampaikan, sejumlah pesantren telah melakukan tindakan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan bagi para santri.

Contohnya yang dilakukan oleh salah satu pondok pesantren di Jawa Timur yang mendatangkan santrinya secara bertahap sambil menyiapkan segala kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mencegah tersebarnya penularan COVID-19 di lingkungan pesantren.

Kabar terbaru mengenai Pondok Gontor terpapar Covid-19. Jumlah santri positif bertambah hingga jadi klaster baru.
Kabar terbaru mengenai Pondok Gontor terpapar Covid-19. Jumlah santri positif bertambah hingga jadi klaster baru. (gontor.ac.id)

Kondisi Terkini Gontor
Sementara itu, Rektor Universitas Darussalam Gontor dan Pembina Satgas COVID-19 Gontor, Amal Fathullah Zarkasyi Fathullah Zarkasyi memastikan santri-santri Pondok Modern Darussalam Gontor menjalankan protokol kesehatan ketika melaksanakan pendidikan mondok di dalam pesantren.

Namun ketika ada santri yang terkonfirmasi positif virus Corona pihaknya menempuh berbagai protokol.

Diantara langkah yang dilakukan seperti menyediakan ruang isolasi dan melakukan rapid test kepada santri-santri lain dengan dibantu Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

“Alhamdulillah, langsung Bu Gubernur mengutus satgas dari Surabaya, kepada kami memberikan bantuan APD dan lain sebagainya, bahkan 10 ribu masker, kemudian juga 1500 untuk swab,” ujar Amal.

BERITA TERKAIT

Syarat Ponpes Kembali Beroperasi Hingga Manajemen Jogo Tonggo
Sementara pondok pesantren yang terdapat di Provinsi Jawa Tengah menurut Sarwa Pramana selaku Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Tengah, pondok pesantren yang ingin kembali beroperasi harus mampu menerapkan syarat-syarat yang telah ditetapkan melalui Surat Edaran Sekretaris Daerah nomor 450/09/155.

Ada pun syarat-syaratnya antara lain, santri harus memberikan surat keterangan sehat dari puskesmas dan harus dikarantina selama 14 hari terlebih dahulu.

Selanjutnya, pondok pesantren diwajibkan untuk membuat Gugus Tugas di lingkungan pondok, dan terakhir pengantar tidak boleh masuk ke dalam wilayah pesantren.

Upaya lain yang dilakukan untuk pencegahan penularan COVID-19 di Pesantren di Provinsi Jawa Tengah adalah penugasan terhadap dinas kesehatan kabupaten dan puskesmas untuk memantau pondok pesantren setiap hari, serta memanfaatkan manajemen Jogo Tonggo.

“Kita kan punya manajemen Jogo Tonggo sampai tingkat RW. Di lingkungan pondok untuk bisa bekerja sama pada saat satu, santri ini terkonfirmasi reaktif, langsung kita isolasi. Kalau di lingkungan pondok tidak memungkinkan, kita kerjasama dengan aparat desa,” ujar Sarwa.

Menurut Sarwa, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengucurkan dana bantuan sebesar Rp2,4 miliar untuk seluruh pondok melalui Baznas Jawa Tengah.

Ia pun berharap tidak ada lagi klaster-klaster baru yang muncul dari transmisi pondok pesantren karena upaya pencegahan terus dilakukan.

“Mudah-mudahan, ke depan, tidak ada lagi pondok yang menjadi transmisi baru. Mudah-mudahan sampai hari ini, Jawa Tengah, Alhamdulillah belum ada,” tutup Sarwa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas