59 Kantor di Jakarta Terpapar Covid-19, 375 Orang Positif, Warga Diminta Waspadai Klaster Baru
Secara keseluruhan, BUMN Antam menjadi yang paling banyak menyumbang angka positif corona dari kalangan pegawai di Jakarta dengan 68 kasus.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Dewi Agustina
"Tidak ada pilihan," katanya.
Ia sendiri telah melakukan peninjauan praktik pelaksanaan protokol kesehatan di sejumlah industri. Harapannya semua industri dapat memastikan bahwa hal itu dapat dijalankan dengan baik.
"Saya kira Pemerintah daerah dan Pemerintah pusat punya komitmen yang sama, produktif namun aman dari covid-19," katanya.
"Kemenaker sudah mengeluarkan SE tentang pelaksanaan protokol di industri. Saya juga sudah melihat praktek pelaksanaan dari protokol tersebut di Industri," ujar Ida.
"Kalau ada satu dua kita dapati, ya saya berharap semua industri maupun perusahaan yang melakukan produksi kembali, harus dipastikan kalau protokol kesehatan dijalankan. Kita tidak ingin ada kluster baru," ujarnya.
Baca: Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo Sembuh dari Covid-19, Akui Senang hingga Ucap Syukur
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berpesan agar seluruh jajarannya untuk hati-hati dalam bekerja.
"Sekarang ini sudah mulai work from office (WFO). Ini betul-betul harus hati-hati karena beberapa kantor pemerintahan itu menjadi klaster baru," kata Mendagri.
Tito mengatakan wabah Covid-19 belum tuntas dikendalikan. Ruang kantor menjadi tempat yang potensial jadi media penularan atau klaster baru.
Ia meminta jajarannya di eselon I dan II Kemendagri betul-betul memberikan pemahaman kepada stafnya tentang Covid-19.
Termasuk cara penularannya dan mematikannya, seperti yang sering ia ungkapkan dirinya di berbagai acara.
"Sekali lagi saya sampaikan penularan melalui mulai dari percikan. Maka jaga jarak. Penularan juga melalui aerosol, semburan dan penularan melalui objek. Yang objek ini yang banyak, sama aerosol yang mungkin kita tidak sadar," katanya.
Mendagri meminta staf yang harus bekerja di kantor atau masuk kantor, harus memberikan jarak pada posisi duduk. Selain itu juga diterapkan sistem shift, sehingga potensi penularan bisa dicegah.
"Jika di dalam ruangan tidak perlu pakai AC. Kalau mau pakai AC sebelumnya yang lain-lain, seperti ventilasi dibuka supaya terjadi aliran udara keluar. Kemudian buka gorden yang banyak supaya sinar matahari masuk, karena sinar matahari akan membunuh protein RNA yang ada di virus Covid-19," ujarnya.
Potensi penularan yang paling rawan lain menurutnya adalah barang atau benda yang dipegang oleh orang yang telah tertular virus.