Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pariwisata Bali Dibuka, DPR: Terapkan Protokol Kesehatan Ketat, Jangan Sampai Muncul Klaster Baru

kebijakan pembukaan tempat wisata, jangan sampai memunculkan klaster baru penyebaran Covid-19.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pariwisata Bali Dibuka, DPR: Terapkan Protokol Kesehatan Ketat, Jangan Sampai Muncul Klaster Baru
Eno/Man (dpr.go.id)
Anggota Komisi X DPR RI Zainuddin Maliki. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Zainuddin Maliki meminta semua pihak untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran virus Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Zainuddin seiring telah dibukanya sektor pariwisata di Bali untuk wisatawan domestik, meski jumlah kasus Covid-19 di dalam negeri masih tinggi.

Ia menyebut, masing-masing destinasi wisata di Bali memiliki karakteristik zonasi pandemi Covid-19 berbeda satu dengan lainya, di mana wisata alam memiliki risiko lebih kecil dan dimungkinkan untuk dibuka.

"Namun tetap dengan catatan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat," ujar Zainuddin saat dihubungi Tribun, Jakarta, Jumat (31/7/2020).

Baca: Ini Syarat dan Ketentuan untuk Wisawatan yang Ingin Liburan ke Bali

Menurutnya, Bali merupakan barometer destinasi wisata Indonesia.

Oleh sebab itu, kebijakan pembukaan tempat wisata, jangan sampai memunculkan klaster baru penyebaran Covid-19.

"Kalau itu terjadi, maka upaya kita untuk membangun kepercayaan publik bahwa destinasi wisata kita bersih, sehat dan aman akan semakin sulit," papar politikus PAN itu.

Berita Rekomendasi

"Membangkitkan wisata dari tekanan wabah Covid, salah satu strateginya adalah dengan cara membangkitkan rasa percaya bahwa destinasi wisata kita itu bersih, sehat dan aman," sambung Zainuddin.

Ia menyarankan, sebelum membuka destinasi wisata Bali, ada baiknya diawali dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan MICE (meetings, incentives, conventions and exhibitions) secara terbatas.

"MICE cukup diselenggarakan dengan jumlah partisipan terbatas, jumlah yang bisa digunakan untuk mengukur kondisi CHS clean healthy and save safety destinasi wisata Bali," kata Zainuddin.

"Dengan pelaksanaan MICE yang diiringi CHS yang baik tentu akan membangkitkan kepercayaan, bukan hanya wisatawan nusantara tetapi juga wisatawan mancanegara," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas