Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kematian Global Tembus 700.000 Jiwa: Setiap 15 Detik, Satu Orang Meninggal karena Virus Corona

Korban kematian secara global akibat Covid-19 tembus 700.000 jiwa pada Rabu (5/8/2020). Artinya setiap 15 detik, 1 orang meninggal.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Kematian Global Tembus 700.000 Jiwa: Setiap 15 Detik, Satu Orang Meninggal karena Virus Corona
wartakotalive
Satia Bagdja Ijatna Dimakamkan Sesuai dengan Protokol Covid-19 di TPU Cipenjo 

TRIBUNNEWS.COM - Korban kematian secara global akibat Covid-19 tembus 700.000 jiwa pada Rabu (5/8/2020).

Menurut penghitungan Reuters, Amerika Serikat, Brasil, India, dan Meksiko memimpin peningkatan angka kematian.

Berdasarkan data dua minggu terakhir, rata-rata hampir 5.900 orang meninggal setiap 24 jam akibat Covid-19.

Hal itu setara dengan 247 orang per jam, atau satu orang meninggal dunia setiap 15 detik.

Dikutip dari CNA, Amerika Serikat dan Amerika Latin menjadi episentrum baru pandemi.

Para tenaga medis sedang memindahkan seorang pasien ke unit berbeda dari Covid-19 Unit di United Memorial Medical Center di Houston, Texas, (2/7/2020). Meski menjadi pusat kedokteran dengan banyak rumah sakit dan laboratorium penelitian, Houston terancam dibanjiri pasien Covid-19 di Texas yang melonjak. Amerika Serikat pada Kamis (2/7/2020) melaporkan ada lebih dari 55 ribu kasus baru Covid-19.
Para tenaga medis sedang memindahkan seorang pasien ke unit berbeda dari Covid-19 Unit di United Memorial Medical Center di Houston, Texas, (2/7/2020). Meski menjadi pusat kedokteran dengan banyak rumah sakit dan laboratorium penelitian, Houston terancam dibanjiri pasien Covid-19 di Texas yang melonjak. Amerika Serikat pada Kamis (2/7/2020) melaporkan ada lebih dari 55 ribu kasus baru Covid-19. (MARK FELIX / AFP)

Baca: Tim WHO Wawancarai Ilmuwan Wuhan tentang Asal-usul Virus Corona, Apa Saja yang Dibicarakan?

Baca: Khawatir Tak Ada Senjata Ajaib untuk Kalahkan Covid-19, WHO: Taat Pakai Masker dan Jaga Jarak

Hingga kini, kedua negara itupun tengah berjuang untuk menekan angka penyebaran virus.

Padahal, virus corona lebih lambat menyebar di Amerika Latin, yang berpenduduk sekitar 640 juta orang.

Berita Rekomendasi

Dibandingkan dengan sebagian besar negara di dunia lainnya yang lebih dulu terinfeksi.

Namun sejak itu, para pejabat berjuang untuk mengendalikan penyebarannya karena kemiskinan di kawasan itu dan kota-kotanya yang padat.

Program Pemukiman Manusia PBB mencatat lebih dari 100 juta orang di seluruh Amerika Latin dan Karibia tinggal di daerah kumuh.

Foto memperlihatkan penduduk Vietnam yang memakai masker wajah sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus corona COVID-19, mempraktikkan social distancing ketika mereka menunggu untuk diuji di pusat pengujian cepat sementara dekat rumah sakit Bach Mai di Hanoi pada 31 Maret 2020. Berikut adalah perkembangan terbaru pasien virus corona hingga 7 April 2020.
Foto memperlihatkan penduduk Vietnam yang memakai masker wajah sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus corona COVID-19, mempraktikkan social distancing ketika mereka menunggu untuk diuji di pusat pengujian cepat sementara dekat rumah sakit Bach Mai di Hanoi pada 31 Maret 2020. Berikut adalah perkembangan terbaru pasien virus corona hingga 7 April 2020. (VATSYAYANA / AFP)

Baca: Bagaimana Mekanisme Produksi Obat atau Vaksin Virus Corona? Ini Penjelasan Kemenkes

Baca: Enam Negara Ini Sudah Masuk ke Jurang Resesi: Mulai Amerika Serikat, Korsel, hingga Singapura

Banyak yang memiliki pekerjaan di sektor informal dengan sedikit memiliki jaring pengaman sosial dan terus bekerja sepanjang pandemi.

Sedangkan Amerika Serikat, yang berjumlah sekitar 330 juta orang, juga sangat terpukul oleh virus ini meskipun merupakan salah satu negara terkaya di dunia.

Pakar penyakit menular pemerintah AS, Dr. Anthony Fauci, pada hari Senin mengatakan negara-negara dengan jumlah kasus virus corona yang tinggi, harus mempertimbangkan kembali penerapan pembatasan penguncian.

Di beberapa belahan dunia, tampaknya penyebaran virus semakin meningkat.

Petugas medis yang memakai baju pelindung terlihat di kawasan Dongdan sports center, untuk mengumpulkan hasil swab test untuk mendeteksi penyebaran corona virus Covid-19, di Beijing (16/6/2020). Situasi penyebaran virus corona di ibukota Cina tersebut masuk ke dalam kategori 'sangat parah', setelah 27 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona dari cluster baru di Beijing, dan membuat otoritas setempat melakukan pelacakan serta pengujian Covid-19 besar-besaran. AFP/NOEL CELIS
Petugas medis yang memakai baju pelindung terlihat di kawasan Dongdan sports center, untuk mengumpulkan hasil swab test untuk mendeteksi penyebaran corona virus Covid-19, di Beijing (16/6/2020). Situasi penyebaran virus corona di ibukota Cina tersebut masuk ke dalam kategori 'sangat parah', setelah 27 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona dari cluster baru di Beijing, dan membuat otoritas setempat melakukan pelacakan serta pengujian Covid-19 besar-besaran. AFP/NOEL CELIS (AFP/NOEL CELIS)

Baca: Update Corona Global 5 Agustus Siang: Kematian Tembus 700 Ribu Jiwa, AS 160 Ribu, Brasil 96 Ribu

Baca: Indonesia Masuk 5 Besar Penambahan Angka Kematian Terbanyak Akibat Covid-19 per 5 Agustus 2020 Sore

Setiap negara baru-baru ini melihat catatan satu hari ada kasus baru, yang menandakan pertempuran terhadap virus masih jauh dari selesai.

Australia, Jepang, Hong Kong, Bolivia, Sudan, Ethiopia, Bulgaria, Belgia, Uzbekistan, dan Israel baru-baru ini juga mengalami peningkatan jumlah kasus.

Dikutip dari worldometers, tercatat pada Rabu malam, 18.753.571 orang telah terinfeksi virus corona di dunia.

Adapun 705.340 warga meninggal dunia dan 11.962.352 dinyatakan sembuh.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas