Urutan Bahan Masker Terburuk hingga Terbaik dalam Mencegah Virus Corona, Apakah Maskermu Efektif?
Berikut urutan bahan masker dari yang terburuk hingga terbaik dalam mencegah virus Corona. Apakah masker milikmu efektif?
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Menurut penelitian berjudul "Low-cost measurement of facemask efficacy for filtering expelled droplets during speech", bandana mengurangi laju penularan tetesan.
Perlindungan bandana sedikit lebih rendah dibandingkan perlindungan dari masker rajut.
Namun, menggunakan masker jenis ini masih lebih efektif daripada tidak menggunakan masker sama sekali.
4. Menutup area hidung dan mulut dengan syal atau kain
Para peneliti Inggris mengungkapkan, satu lapis kapas dengan 80 benang termasuk bahan yang paling tidak efektif dalam memblokir partikel virus Corona, baik besar maupun kecil.
Menurut studi Journal of Hospital Infection, syal dan kain mengurangi risiko infeksi sekitar 44 persen setelah 30 detik terpapar virus Corona.
Setelah 20 menit terpapar di lingkungan yang sangat terkontaminasi, risiko turun menjadi hanya 24 persen.
Namun, cara ini lebih baik daripada tidak mengenakan masker.
Bahkan, jurnal milik Cornell University menunjukkan, masker kain yang dikenakan longgar dapat mengurangi penyebaran partikel virus secara substansial, ketika orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin.
Mereka menemukan, droplet yang terinfeksi dapat menjalar hingga 16 kaki ketika seseorang tidak memakai masker.
Baca: Peneliti Universitas Airlangga : Masker Lebih Efektif Cegah Penularaan Saat Naik Ojol
5. Handuk teh dan masker dari sarung bantal antimikroba
Studi dari Journal of Hospital Infection menemukan, handuk teh dan sarung bantal antimikroba menjadi masker alternatif.
Namun, handuk teh perlu dijahit dengan rapat untuk memberikan perlindungan.
Sementara itu, sarung bantal antimikroba (biasanya terbuat dari satin, sutra, atau bambu) lebih disukai daripada sarung bantal katun standar.