Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Urutan Bahan Masker Terburuk hingga Terbaik dalam Mencegah Virus Corona, Apakah Maskermu Efektif?

Berikut urutan bahan masker dari yang terburuk hingga terbaik dalam mencegah virus Corona. Apakah masker milikmu efektif?

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Urutan Bahan Masker Terburuk hingga Terbaik dalam Mencegah Virus Corona, Apakah Maskermu Efektif?
Kolase Tolga AKMEN / AFP dan Xinhua/SCMP
Berikut urutan bahan masker dari yang terburuk hingga terbaik dalam mencegah virus Corona. Apakah masker milikmu efektif? 

6. Kantong penyedot debu sebagai alternatif masker bedah

Kantong penyedot debu.
Kantong penyedot debu. (ezvacuum.com)

Studi berjudul "COVID-19 and use of non-traditional masks: how do various materials compare in reducing the risk of infection for mask wearers?" menemukan, kantong penyedot debu (atau filter penyedot debu yang dimasukkan ke dalam masker kain) mengurangi risiko infeksi sebesar 83 persen setelah 30 detik terpapar virus Corona dan 58 persen setelah 20 menit terpapar dalam kondisi lingkungan yang terkontaminasi.

Bahan ini hampir sama bagusnya dalam menyaring aerosol, seperti masker bedah.

Kantong penyedot debu bisa menjadi perlindungan yang cukup untuk mencegah virus.

7. Lapisan sutra atau masker katun tiga lapis

WHO merekomendasikan masker kain tiga lapis, yakni lapisan dalam yang menyerap, lapisan tengah yang menyaring, dan lapisan luar yang terbuat dari bahan non-penyerap seperti poliester.

Menurut penelitian Illinois University yang belum ditinjau, tiga lapis kaus dalam katun mungkin 100 persen sama protektifnya dengan masker kelas medis.

Berita Rekomendasi

Para peneliti juga menemukan, kemeja sutra satu lapis mungkin memiliki proteksi perlindungan 100 persen.

Sebab, sutra memiliki sifat elektrostatis yang dapat membantu menjebak partikel virus yang lebih kecil.

8. Masker 'hibrida'

Para peneliti di Inggris menetapkan masker 'hibrida' - yang menggabungkan dua lapisan kapas dengan 600 benang denngan bahan lainnya seperti sutra, sifon, atau flanel - menyaring lebih dari 80 persen partikel kecil (kurang dari 300 nanometer) dan lebih dari 90 persen partikel yang lebih besar (lebih besar dari 300 nanometer).

Mereka menemukan bahwa kombinasi katun dan sifon memberikan perlindungan paling besar, diikuti oleh katun dan kain flanel, katun dan sutra, dan empat lapis sutra alami.

Para peneliti menyarankan, opsi ini mungkin lebih baik dalam menyaring partikel kecil daripada masker N95.

Namun, masker hibrida tidak selalu lebih baik dalam menyaring partikel yang lebih besar.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas