Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Urutan Bahan Masker Terburuk hingga Terbaik dalam Mencegah Virus Corona, Apakah Maskermu Efektif?

Berikut urutan bahan masker dari yang terburuk hingga terbaik dalam mencegah virus Corona. Apakah masker milikmu efektif?

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Urutan Bahan Masker Terburuk hingga Terbaik dalam Mencegah Virus Corona, Apakah Maskermu Efektif?
Kolase Tolga AKMEN / AFP dan Xinhua/SCMP
Berikut urutan bahan masker dari yang terburuk hingga terbaik dalam mencegah virus Corona. Apakah masker milikmu efektif? 

Tim peneliti juga menemukan, dua lapis kapas 600 benang atau dua lapis sifon mungkin lebih baik dalam menyaring partikel kecil daripada masker bedah.

Baca: Jokowi Sebut Penggunaan Masker Jadi Kunci Pengendalian Covid-19 di Indonesia

9. Masker bedah sekali pakai

ILUSTRASI Pekerja membuat masker bedah di Dingzhou, di provinsi Hebei China utara berusaha memenuhi permintaan pasar akibat mewabahnya virus corona
ILUSTRASI Pekerja membuat masker bedah di Dingzhou, di provinsi Hebei China utara berusaha memenuhi permintaan pasar akibat mewabahnya virus corona (Xinhua/SCMP)

Masker bedah terbuat dari kain yang tidak ditenun.

Sehingga, masker jenis ini biasanya merupakan pilihan teraman bagi petugas kesehatan yang tidak memiliki masker N99 atau N95.

Sebuah penelitian berjudul "Respiratory virus shedding in exhaled breath and efficacy of face masks" mengungkapkan, masker bedah mengurangi penularan beberapa kasus virus Corona pada manusia (meskipun penelitian tidak memasukkan virus Corona baru atau SARS-CoV-2) melalui droplet pernapasan dan aeorosol yang lebih kecil.

Secara umum, masker bedah tiga kali lebih efektif dalam memblokir aerosol yang mengandung virus, daripada masker wajah buatan sendiri.

10. Masker N99 dan N95

Masker N95.
Masker N95. (http://news.mit.edu/)
Berita Rekomendasi

Ada alasan mengapa petugas medis direkomendasikan untuk menggunakan masker N99 dan N95.

Pasalnya, kedua masker ini menutup rapat sekitar hidung dan mulut, sehingga sangat sedikit partikel virus yang dapat masuk atau keluar.

Masker N99 dan N95 juga mengandung serat kusut untuk menyaring patogen di udara.

Sebuah studi yang diunggah Journal of Hospital Infection mengevaluasi lebih dari 10 masker berdasarkan kemampuannya dalam menyaring partikel virus Corona di udara.

Para peneliti menemukan, masker N99 mengurangi risiko seseorang terinfeksi sebesar 94-99 persen setelah 20 menit terpapar di lingkungan yang sangat terkontaminasi.

Masker N95 menawarkan perlindungan efisiensi minimum sebesar 95 persen dalam menyaring aerosol.

Sementara itu, penelitian yang diunggah Science Advances menunjukkan, kurang dari 0,1 persen droplet ditularkan melalui masker N95 saat pemakainya berbicara.

Cara Memakai Masker Adalah yang Paling Penting

Meskipun kamu menggunakan masker dengan perlindungan terbaik, seperti masker N95 atau masker bedah, perlindungannya akan menurun drastis jika ada celah antara masker dan kulit.

"Ini tentang batas masker. Anda harus memastikan tidak ada udara yang masuk," kata Dr. Ramzi Asfour, seorang dokter penyakit menular di Marin County, California.

Penelitian menunjukkan, memakai masker secara tidak tepat atau sporadis masih bisa mengurangi penularan.

Dalam Jurnal of American Medical Association, Direktur CDC Robert Redfield memperkirakan penggunaan masker secara universal dapat mengendalikan wabah di AS hanya dalam empat minggu.

Dari daftar masker di atas, manakah yang biasa kamu gunakan?

Apakah maskermu selama ini sudah cukup efektif melindungimu dari virus Corona?

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas