102 Hari Tanpa Penularan Lokal, Selandia Baru Umumkan Kasus Baru hingga Kembali Lakukan Lockdown
Covid-19 telah muncul lagi di Selandia Baru setelah lebih dari 100 hari tanpa penularan lokal, pemerintah pun mengunci kota terbesarnya secara ketat.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
"Dan membasmi gejolak untuk menghindari risiko wabah yang lebih luas."
Baca: Menteri Kesehatan Selandia Baru Mundur Setelah Kasus Covid-19 Muncul Lagi
Baca: Selandia Baru Akan Buka Lockdown Bagi Australia di Bulan September, Bagaimana Untuk Indonesia ?
"Meskipun mengganggu, respons kesehatan yang kuat dan cepat tetap menjadi respons ekonomi jangka panjang terbaik."
"Sejalan dengan pendekatan kehati-hatian kami, kami akan meminta warga Auckland untuk mengambil tindakan cepat bersama kami," ujar Ardern.
"Tiga hari ini akan memberi kami waktu untuk menilai situasi, mengumpulkan informasi, memastikan kami memiliki pelacakan kontak yang luas."
"Sehingga kami dapat mengetahui lebih lanjut bagaimana kasus ini muncul dan membuat keputusan tentang bagaimana menanggapinya setelah kami melangkah lebih jauh," tambahnya.
Baca: 5 Hal yang Bisa Dipelajari dari Selandia Baru Saat Tangani Corona
Baca: Tantowi Yahya Ungkap 5 Strategi Selandia Baru Tekan Angka Kasus Covid-19
Sebelumnya pada Selasa kemarin, surat kabar Selandia Baru Herald melaporkan sebuah desa di Christchurch, kota terbesar di Pulau Selatan negara itu, telah diisolasi setelah penduduk menunjukkan gejala penyakit pernapasan.
Hingga Rabu (12/8/2020), jumlah kasus virus corona yang terkonfirmasi secara global telah mencapai 20 juta.
Beberapa ahli percaya, angka sebenarnya dari kasus di seluruh dunia jauh lebih tinggi.
Namun, keterbatasan pengujian dan fakta sebanyak 40 persen orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala, menjadi penghalangnya.
(Tribunnews.com/Maliana)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.