Rusia Temukan Vaksin Corona, Putin Kisahkan Putrinya Ikut Disuntik, Ini yang Terjadi Kemudian
Rusia menjadi negara pertama di dunia yang mendaftarkan vaksin Covid-19 hasil pengembangannya.
Editor: Anita K Wardhani
Presiden Filipina Rodrigo Duterte bahkan secara sukarela siap menjadi orang pertama yang disuntik vaksin tersebut jika vaksin itu datang ke Filipina.
“Ketika vaksinnya tiba, saya akan menyuntikkannya di depan publik. Biarkan saya menjadi yang pertama, tidak
apa-apa,” ujar Duterte pada Senin (10/8/2020).
Saat ini Rusia menempati posisi keempat sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Negara tersebut memiliki lebih dari 897 ribu kasus dengan korban meninggal melampaui 15.130 jiwa.
Percobaan dan Tes
Sebelumnya WHO menyatakan vaksin merupakan cara paling efektif untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Sebagian besar negara dan perusahaan farmasi di dunia berlomba-lomba melakukan penelitian, pengembangan dan uji coba vaksin Covid-19.
Namun, sebagian besar dari mereka berhati-hati dan harus menaati prosedur sebelum menyetujui vaksin itu.
Juru bicara WHO Christian Lindmeier pekan lalu mengingatkan bahwa vaksin maupun obat-obatan memang harus melalui percobaan dan tes sebelum mendapatkan lisensi
untuk diluncurkan.
"Terkadang peneliti individu mengklaim bahwa mereka telah menemukan sesuatu, yang tentu saja, berita bagus. Tetapi antara menemukan atau mengklaim memiliki vaksin yang efektif, dan telah melewati semua tahapan, adalah
perbedaan besar," ujarnya.
Sementara itu Penasihat Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Amerika Serikat Anthony Fauci menyindir perlombaan vaksin Covid-19 antara China dan Rusia.
Ia berharap vaksin yang diklaim kedua negara tersebut sudah melalui tahap uji.
Fauci, yang juga pakar penyakit menular AS, mengatakan bahwa negaranya tidak mungkin akan menggunakan vaksin apa pun yang dikembangkan di kedua negara yang
sistemnya tak setransparan di negara-negara Barat.(tribun network/mal/dod)