Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terburu-buru Pilih Vaksin Covid-19, PKS: Pemerintah Ingin Pengaruhi Psikologis Masyarakat

Kami berharap kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama sehingga kehati-hatian dalam menentukan vaksin

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Terburu-buru Pilih Vaksin Covid-19, PKS: Pemerintah Ingin Pengaruhi Psikologis Masyarakat
Tribunnews.com/ Mafani Fidesya Hutauruk
Anggota DPR RI Komisi I Sukamta 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKS Sukamta mengatakan terburu-burunya pemerintah memilih vaksin Covid-19 bisa dilihat sebagai bentuk upaya pemerintah mempengaruhi psikologis masyarakat.

"Pemerintah terkesan terburu-buru dengan memutuskan vaksin produksi Sinovac yang akan digunakan. Padahal uji klinis tahap 3 yang dilakukan Sinovac bekerjasama dengan Biofarma belum keluar hasilnya, apakah efektif menangkal virus Covid-19 atau tidak," ujar Sukamta, kepada wartawan, Jumat (28/8/2020).

"Kemudian penelitian-penelitian terbaru menunjukkan bahwa Covid-19 mengalami mutasi sehingga dimungkinkan ketika uji klinis tahap 3 berhasil namun pada saat vaksinasi secara massal Covid-19 telah memiliki mutasi berbeda sehingga tidak efektif," imbuhnya.

Berdasarkan hal itu, Sukamta merasa pemerintah sedang mempengaruhi psikologis masyarakat, khususnya pelaku bisnis. Yakni dengan memberikan keyakinan bahwa pemerintah di jalan yang benar dalam penanganan Covid-19 setelah mengadakan perjanjian komitmen penyediaan vaksin.

Baca: Erick Thohir Sebut Harga Vaksin Corona Sinovac di Kisaran Rp 366.000 sampai Rp 439.000

Namun, menurutnya langkah pemerintah ini bisa menjadi blunder dikemudian hari apabila ternyata vaksin ini tidak efektif. Sehingga berdampak pada rentannya kesehatan masyarakat dan kerugian negara.

"Kami berharap kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama sehingga kehati-hatian dalam menentukan vaksin. Vaksin harus benar-benar tepat dan efektif untuk melindungi masyarakat di Indonesia," jelasnya.

Sukamta mengungkap alasan pemerintah memilih Sinovac berdasarkan pada berpengalaman Sinovac dalam hal pengembangan vaksin SARS.

Berita Rekomendasi

Selain itu, mereka mempunyai produk yang memenuhi pre-kualifikasi WHO dan kesamaan platform produksi dengan Bio Farma yakni inactivated vaccine.

Hanya saja menurut info yang beredar luas, kata Sukamta, vaksin produksi Sinovac merupakan vaksin dengan harga termahal dibandingkan dengan vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh perusahaan lain dan belum teruji efektif mematikan virus Covid-19.

"Upaya menenangkan masyarakat perlu, namun jangan sampai berbuah kerugian baik bagi rakyat maupun negara," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas