UPDATE: Tambah 3.003 Kasus Konfirmasi Positif Covid-19, Rekor Penambahan Tertinggi di Indonesia
Penambahan 3.003 kasus konfirmasi positif Covid-19 hari ini, Jumat (28/8/2020), jadi rekor tambahan kasus tertinggi selama pandemi di Indonesia.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Penambahan kasus konfirmasi positif corona (Covid-19) di Indonesia pada Jumat (28/8/2020) kembali menjadi rekor penambahan tertinggi.
Dilansir dari laman covid19.go.id, tercatat terdapat tambahan 3.003 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir.
Tambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 Jumat ini menjadi rekor penambahan kasus konfirmasi positif tertinggi di Indonesia sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan Maret 2020 lalu.
Dengan penambahan tersebut, total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia kini mencapai 165.887 kasus, dari yang sebelumnya berjumlah 162.884 kasus.
Baca: IGI: Vaksin Covid-19 Harus Diprioritaskan Bagi Peserta Didik
Sebelumnya, rekor penambahan kasus tertinggi di Indonesia baru saja tercatat pada Kamis (27/8/2020) kemarin, yaitu sebanyak 2.719 penambahan kasus baru dalam 24 jam.
Penambahan kasus konfirmasi Covid-19 yang terbilang tinggi juga terjadi pada 9 Juli 2020, yakni sebanyak 2.657 tambahan kasus baru.
Sementara itu, ada kabar baik dari perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia.
Berdasarkan data di laman covid19.go.id, terdapat tambahan 2.325 pasien Covid-19 yang sembuh hari ini.
Artinya, pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh kini totalnya menjadi 120.900 orang, dari yang sebelumnya berjumlah total 118.575 orang.
Baca: Tenaga Medis Positif Covid-19, Layanan IGD dan Poliklinik RSUD Embung Fatimah Batam Ditutup
Namun, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia juga masih bertambah, yakni sebanyak 105 kasus.
Total kasus kematian akibat Covid-19 kini telah mencapai 7.169 kasus.
Di hari sebelumnya, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 berjumlah 7.064 orang.
Tips Mencegah Penularan Corona Melalui Udara di Ruang Tertutup
dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan, terdapat 6 cara untuk mencegah risiko penularan Covid-19 melalui udara di ruang tertutup.
Reisa menjelaskan, berdasarkan pernyataan resmi WHO pada 9 Juli 2020, transmisi atau penularan Virus Corona terjadi terutama melalui percikan atau buliran air liur atau droplet.
Penularan terjadi baik secara langsung, tidak langsung, ataupun kontak dekat.
Sementara itu, transmisi melalui udara juga dapat terjadi pada tindakan yang menghasilkan aerosol.
Baca: Pemerintah Siapkan Vaksin Covid-19 Gratis secara Massal Awal 2021
"Transmisi lewat udara dapat terjadi pada prosedur yang menimbulkan aerosol, seperti di fasilitas kesehatan, yakni melalui bronkoskopi, intubasi trakea, pemberian tekanan pada dada saat resustasi jantung, dan kegiatan serupa lainnya," terang Reisa, Selasa (14/7/2020) sore.
Selain itu, Reisa menambahkan, Covid-19 juga dapat menular di udara melalui percikan air liur atau droplet yang dikeluarkan ketika seseorang batuk, bersin, berbicara, atau bahkan bernyanyi.
Reisa menyampaikan, WHO mendefinisikan penularan Covid-19 melalui udara sebagai penyebaran agen penular yang disebabkan oleh penyebaran aerosol yang melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama.
"Teori menunjukkan bahwa sejumlah droplet pernapasan dapat menghasilkan aerosol. Aerosol sendiri adalah tetesan pernapasan yang sangat kecil sehingga dapat melayang di udara," jelas Reisa.
Ia menjelaskan, aerosol memiliki ukuran yang lebih kecil dari droplet.
"Droplet adalah buliran dengan ukuran partikel lebih dari 5 mikrometer, sedangkan aerosol ukurannya lebih kecil lagi, yakni kurang dari 5 mikrometer, dan airbone adalah penularan via aerosol dalam jarak jauh," terangnya.
Lebih lanjut, Reisa menyampaikan 6 cara mengantisipasi peredaran udara di ruang tertutup ber-AC untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.
Berikut 6 cara mencegah risiko penularan Covid-19 di ruang tertutup:
1. Perhatikan ventilasi atau sirkulasi udara di dalam ruangan.
Reisa mengatakan, ventilasi atau sirkulasi udara dalam ruangan harus diperhatikan.
"Pastikan ruang kerja atau tempat kita beraktivitas memiliki sirkulasi udara yang baik dan mendapatkan sinar matahari," lanjut Reisa.
2. Pastikan menjaga jarak di dalam ruangan dan hindari ruangan yang terlalu banyak orang
3. Selalu pakai masker selama masih berada di luar rumah atau di tempat umum, termasuk di ruangan kantor
4. Hindari memegang permukaan benda yang kotor dan digunakan bersama dengan orang lain.
Reisa berpesan, untuk menghindari penularan Covid-19 maka setiap orang harus mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer apabila terlanjur memegang permukaan benda yang digunakan bersama.
Selain itu, Reisa pun mengingatkan supaya tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi.
"Ingat, mata pun mempunyai saluran yang langsung menuju saluran pernapasan."
"Artinya mata bisa menjadi jalur masuknya Virus Sars-Cov-2 penyebab Covid-19 ini," kata Reisa.
5. Bersihkan permukaan benda di sekitar ruangan dengan cairan disinfektan secara teratur.
6. Gunakan masker di luar rumah secara benar
Cara keenam ini merupakan tips tambahan dari dr Reisa.
Menurut Reisa, disiplin menggunakan masker di luar rumah dapat mengurangi risiko tertular Covid-19.
"Tips tambahan dari saya adalah harus disiplin menggunakan masker saat berada di luar rumah," ujarnya.
Namun, Reisa menegaskan, masyarakat harus menggunakan masker secara benar.
Baca: Erick Thohir Sebut 15 Juta Orang Bisa Dapat Vaksin Covid-19 di Akhir 2020
Dalam memakai masker, Reisa meminta masyarakat untuk memastikan hal berikut:
1. Pastikan tidak memegang bagian luar masker
2. Pastikan hanya memegang tali saat mencopot masker
3. Tidak menurunkan masker ke dagu
4. Ganti masker setiap 4 jam sekali atau apabila basah dan lembab.
Reisa menjelaskan, mengganti masker secara berkala sangat penting untuk diperhatikan.
Pasalnya, masker yang tidak diganti dapat menimbulkan infeksi dari kuman yang menempel di masker.
Baca: Rusia Tawarkan Vaksin Corona Sputnik V ke Indonesia, Harganya Lebih Murah
"Maka semua orang wajib memakai masker meskipun tidak memiliki gejala penyakit atau merasa sehat," kata Reisa.
Reisa menambahkan, penggunaan air purifier ataupun lampu dengan sinar ultraviolet-c mampu mengurangi risiko penularan Covid-19.
"Beberapa penelitian dan tim pakar menyarankan penggunaan air purifier dan/atau lampu dengan sinar ultraviolet-c, itu juga akan membantu mengurangi risiko penularan," ujarnya.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)