Peneliti Temukan Tes Air Liur Dapat Deteksi Virus Corona, Disebut Sama Andalnya dengan Tes PCR
Dua penelitian baru menemukan bahwa tes air liur sama andalnya dengan tes yang memerlukan sampel dari bagian belakang hidung.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
Namun, ke-13 orang dari tes air liur ini kemudian dikonfirmasi juga dengan tes usap tenggorokan.
Hasilnya pun dilaporkan di New England Journal of Medicine.
Baca: Taiwan Wajibkan Semua Wisatawan Asing Ikuti Tes PCR Tanpa Terkecuali
"Mengingat kebutuhan yang semakin meningkat untuk pengujian, temuan kami memberikan dukungan untuk spesimen air liur yang potensial dalam diagnosis infeksi SARS-CoV-2,” ujar tim Yale, dikutip dari SCMP, Selasa (1/9/2020).
Dalam studi kedua, para peneliti dari Kanada merekrut hampir 2.000 orang dengan gejala ringan Covid-19 atau yang tidak memiliki gejala tetapi berisiko tinggi terinfeksi.
"Desain penelitian dimaksudkan untuk mensimulasikan kondisi skrining massal," tulis para penulis studi itu.
Peserta mengajukan tes usap hidung dan juga mengumpulkan sampel air liur mereka sendiri.
Dari 1.939 pasangan tes, 34 kembali positif terinfeksi virus corona.
Ada juga 14 kasus di mana virus terdeteksi di sampel air liur tetapi tidak di sampel hidung dan 22 kasus kebalikannya.
Baca: Penerbangan Domestik Cukup Rapid Test, Tapi Penumpang dari Luar Negeri Wajib Tes PCR
Hasil ini dipublikasikan pada Jumat (28/8/2020) lalu di Annals of Internal Medicine.
"Meskipun tes usap hidung mendeteksi lebih banyak infeksi daripada tes air liur."
"Tes terakhir bekerja cukup baik untuk dipertimbangkan sebagai alat skrining," tulis tim dari Universitas Ottawa, Universitas Dalhousie dan Laboratorium Mikrobiologi Nasional Kanada.
"Tes air liur memberikan keuntungan potensial," ungkap para peneliti.
"Pengumpulan tes tidak memerlukan staf medis terlatih atau alat pelindung diri."
"Tes pun dapat dilakukan di luar pusat pengujian dan dapat ditoleransi dengan lebih baik dalam populasi yang lebih menantang," jelasnya.
Tim Yale juga mencatat beberapa manfaat yang sama dan menambahkan beberapa hal lainnya.
Tes air liur menghilangkan kebutuhan petugas kesehatan untuk melakukan kontak dengan orang yang mungkin terinfeksi serta mengurangi risiko penularan.
"Mampu melakukan tes tanpa petugas medis juga menghilangkan hambatan pengujian utama," tulis tim tersebut.
(Tribunnews.com/Maliana)