Jumlah Testing di Indonesia Masih Jauh di Bawah Standar WHO
Berdasarkan rekomendasi WHO testing harus dilakukan 1 per 1.000 penduduk setiap pekannya.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
![Jumlah Testing di Indonesia Masih Jauh di Bawah Standar WHO](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/juru-bicara-penanganan-covid-19-wiku-adisasmito-1231.jpg)
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan bahwa jumlah testing di Indonesia belum mencapai standar yang ditetapkan WHO.
Berdasarkan rekomendasi WHO testing harus dilakukan 1 per 1.000 penduduk setiap pekannya.
"Faktanya populasi Indonesia 267 juta, artinya testing di Indonesia setidaknya harus 267.000 orang per minggu," kata Wiku di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (2/9/2020).
Saat ini jumlah tes di Indonesia baru 95 ribuan per minggu, masih jauh di atas standar WHO.
Oleh karena itu pemerintah menurut Wiku terus berupaya meningkatkan testing dengan menambah jumlah mobile PCR.
"Dan dalam 6 bulan ini, Satgas sudah melakukan penambahan mobile PCR untuk mempercepat tes di setiap daerah.
Dan menambah kapasitas laboratorium dan RS rujukan. Saat ini, tantangan terbesar kita adalah menjaga kemampuan testing," katanya.
Baca: Kasus Corona di Indonesia Terus Melonjak, Kinerja Satgas Covid-19 Disorot hingga Saran Epidemiolog
Wiku menegaskan bahwa dalam upaya percepatan Mitigasi Covid-19 strategi yang dilakukan pemerintah yakni menaikkan tracing dan testing, melalui Puskesmas.
Indonesia menurutnya memiliki layanan kesehatan seperti Puskesmas dan Posyandu yang memiliki fungsi untuk mendukung pencegahan Covid-19 .
"Untuk mendukung hal ini, peningkatan kapasitas laboratorium dilakukan, termasuk oleh swasta," pungkasnya.