Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ratusan Dokter Gugur karena Covid-19, Kemenkes : Kami Sedih dan Berduka, Ini Kehilangan Besar

Kementerian Kesehatan RI berduka atas gugurnya ratusan Dokter maupun tenaga kesehatan dalam penanganan pandemi Covid-19.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ratusan Dokter Gugur karena Covid-19, Kemenkes : Kami Sedih dan Berduka, Ini Kehilangan Besar
Kolase TribunNewsmaker- Shutterstock dan Freepik
Ilustrasi dokter dan virus corona atau Covid-19 

Dan kita juga agar tidak putus-putusnya berdoa bagi semua kawan-kawan sejawat kita sebagai garda terdepan yang sedang berjuang membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan pertolongan dalam perawatan Covid-19," tertulis ucapan dari Ketua Umum IDI Daeng M. Faqih.

ilustrasi virus corona
ilustrasi virus corona (Freepik)

Kasus Covid Dipreksi Terus Meningkat Hingga 2021
Dalam webinar yang sama, pakar epidemiologi FKM UI Pandu Riono memprediksi kasus Covid-19 di Indonesia masih terus mengalami peningkatan kasus sampai tahun 2021

Menurutnya, hal itu terjadi apabila pengendalian penyebaran virus corona masih lambat seperti saat ini.

Ia beralasan, penanganan yang dilakukan pemerintah masih belum bisa pengendalian penyebaran virus asal Tiongkok ini.

Hal itu disampaikan dalam.Webinar '6 Bulan Covid-19 di Indonesia, Kapan Berakhirnya?', Kamis (3/9/2020).

"Sampai tahun ini naik terus (angka kasus Covid-19), kalau kita tidak melakukan serius melakukan percepatan pengendalian," ujar Pandu.

Baca: Hari Ini Tepat 6 Bulan Kasus Corona di Indonesia: 100 Dokter Meninggal hingga Harapan pada Vaksin

Baca: Pandemi Covid-19, Dokter dari Amerika Serikat Soroti Rencana Pembukaan Kembali Bioskop di Indonesia

"Kita belum selesai gelombang pertama. Jangan sampai ada gelombang kedua dan ketiga," sambung dia.

Berita Rekomendasi

Pandu mengatakan, hal terpenting yang harus dilakukan kini adalah surveillance, testing, dan pelacakan kasus, seperti strategi pemetaan kasus di daerah paling terdampak.

"Kuncinya surveillance, testing, dan pelacakan kasus. Semua itu berada di bawah komando Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI," jelas dia.

Akademisi dari UI itu menyarankan, agar pemerintah dapat memperkuat layanan primer terdepan yakni puskesmas untuk melakukan testing, pelacakan kasus, maupun isolasi mandiri.

"Kita belum optimalkan layanan primer. Contohnya Vietnam dan Thailand mereka negara yang memperkuat layanan primer di tengah-tengah masyarakat," harap dia.

Mengilhami hal itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit , Achmad Yurianto, mengakui, penanganan covid-19 selama 6 bulan ini belum maksimal.

Namun ia memastikan, progres ke arah lebih baik terus ditingkatkan dengan kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah

"Banyak progres positif mengarah lebih baik. Kita terus meminta daerah untuk menjadi lead penanganan, agar tidak selalu menunggu arahan pusat. Kerja sama ini sudah bagus. Dan memang diakui pandemi belum selesai," ungkap Yuri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas