Doni Monardo 3 Bulan Tak Pulang ke Rumah Perangi Covid-19, Ultah dan Lebaran Dirayakan di Kantor
Jadi Idul Fitri dan ultah, saya itu di kantor. Semata-mata untuk tunjukkan kepada temen-teman di daerah bahwa menangani covid itu harus totalitas
Penulis: Domu D. Ambarita
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Bagaimana respons keluarga, saat awal anda terlibat tugas memerangi Covid?
Sebagai seorang prajurit, sudah terbiasa dapatkan tugas dalam waktu yang sangat singkat diberitahu kemudian berhari-hari tidak pulang. Bahkan tugas operasi itu bisa masuki bulan dan tahun. Pengalaman sebelumnya saya nikah (dengan Santi Ariviani), Juli 1992, hanya beberapa waktu berselang, saya tugas ke Timor Timur untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun. Ketika saya kembali sudah punya putri (Azzianti Riani Monardo, lahir 1993).
Dan secara berturut-turut, dalam berbagai macam penugasan, saya nyaris tak pernah bicara pada istri. Jadi istri saya hanya tau saya ke daerah mana, tapi isi tugasnya memang sudah biasa, saya tak pernah ceritakan. Saya tak ingin bebani keluarga dengan masalah dinas. Jadi kalau pulang ke rumah, saya hanya bicara tentang keluarga. Di luar itu, hampir pasti saya tak pernah bicarakan masalah dinas kepada istri saya.
Apakah anda sempat tidak pulang ke rumah selama menangani Covid-19 ini?
Tiga bulan pertama tuga, sejak 13 Maret sampe Juni, saya tak pulang. Saya ingin fokus tangani covid. Saya harus belajar banyak. Saya juga harus menjaga keluarga saya. Karena kalau saya bolak-balik pulang, waktu saya habis di jalan. Kemudian kondisi saya tidak selalu sehat, bisa saja mungkin karena saya lalai lantas saya bawa covid ke rumah dan tulari keluarga. Jadi praktis, tiga bulan pertama, hari-hari dihabiskan di sini. Saya hanya 5 kali keluar dari markas Satgas Gugus Tugas, kantor BNPB, untuk acara dengan Presiden Jokowi dan tinjau RSD Wisma Atlet Kemayoran.
Tiap jam, tidak pernah ada waktu jeda. Semua persoalan itu masuk kepada saya selaku komandan, dan kami tangani secara maksimal mulai dari kesulitan daerah-daerah kesiapan rumah sakit, kemudian APD tertangani, masker tertangani dengan baik.
Pada April, muncul masalah baru soal PCR (PCR atau polymerase chain reaction adalah pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus). Dlm waktu sangat singkat, kami gelar laboratorium yang menggunakan swab test PCR dan itu bisa dengan lakukan berbagai langkah koordinasi termasuk dengan Negara-negara sahabat, dan dibantu dubes kita. Dan saat itu, cairan kimian reagen merupakan zat vital dalam mendeteksi Covid-19 akibat infeksi virus corona SARS-CoV-2. Cairan reagen menjadi rebutan banyak Negara, sehingga berbagai daerah di Indonesia, kekurangan.
Ada beberapa pabrik di Korsel dan China, produknya sudah dipesan oleh sejumlah negara Eropa, saat bersamaan kita kehabisan reagen. Saya juga sampaikan terima kasih kepada para pejabat di Kemlu dan Dubes kita yang membantu sehingga akhirnya reagen bisa kita dapat dan kita salurkan ke daerah.
Kenapa memilih nginap di Kantor?
Saya ini prajurit, biasa tidur di lapangan. Kadang kala hanya beratapkan dedaunan bintang di langit. Jadi fasilitas sekarang ini sudah cukup bagus. Ketika saya bandingkan waktu saya bertugas di daerah konflik dan pemerintah neg telah beri banyak fasilitas kepada BNPB itu sudah lebih dari cukup. Totalitas dan rasa-rasanya dlm kondisi seperti skrg ini kita harus bisa memberikan keselamatan kepada masy. Tidak ada pikiran lain yaitu bantu masy yg memerlukan bantuan.
Baca: Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Totalitas Perangi Corona: Sirene Ambulans Bikin Suasana Mencekam
Jadi anda tidak pulang ke rumah, apakah tidak kangen cucu?
Istri datang ke sini (kantor BNPB di Jalan Pramuka, Rawamangun, Jakarta Timur) 5 kali. Termasuk saat Idul Fitri dan 10 Mei, saat saya ulang tahun, istri yang dateng. Anak dan cucu itu 2 kali berkunjung. Jadi Idul Fitri dan ultah, saya itu di kantor. Semata-mata untuk tunjukkan kepada temen-teman di daerah bahwa menangani covid itu harus totalitas. Karena Covid itu nggak pernah beri tahu kapan serang manusia dan di mana. Kita harus mampu selesaikan dengan cepat. (nic/amb)
Simak video wawancara eksklusif Tribun Network di sini: