IDI Dorong Pemerintah Bentuk Komite Keselamatan untuk Lindungi Dokter dan Tenaga Kesehatan
Para tenaga medis yang meninggal tidak semua terpapar Covid-19 di ruang penanganan atau ruang isolasi.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Adib Khumaidi, SpOT mendorong pemerintah segera membentuk Komite Keselamatan untuk dokter dan tenaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Ia mengatakan, sudah lebih dari 100 dokter dan tenaga kesehatan meninggal karena terpapar Covid-19.
"Kami minta pemerintah untuk membentuk segera komite keselamatan dokter dan tenaga kesehatan. Jadi ada sebuah harapan dari organisasi untuk menjaga keselamatan mereka," kata Adib dalam diskusi virtual, Sabtu (12/9/2020).
Nantinya dalam organisasi itu terdapat proses pengawasan dan audit saat dokter dan tenaga kesehatan menjalankan pekerjaan profesionalnya.
Baca: Relawan Satgas Covid-19 Total 31.475 Orang, Terbanyak di Jakarta dan Jabar
Baca: Update Corona Global 12 September 2020: Total Infeksi 28,6 Juta, Indonesia Urutan 23 Kasus Terbanyak
"Sangat berharap pemerintah dapat membangun komitmen bersama, karena dari komite itu, kita ingin dilindungi," harap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Mitigasi PB IDI.
Hingga Sabtu pagi tadi dilaporkan ada 114 dokter meninggal karena Covid-19, di mana sekitar 50 persen atau 55 dokter merupakan dokter umum dan sisanya merupakan dokter spesialis.
Adib menerangkan, berdasarkan investigasi pihaknya, para tenaga medis itu tidak semua terpapar Covid-19 di ruang penanganan atau ruang isolasi.
"Ada juga seperti kawan saya itu dokter Orthopedi yang terpapar karena operasi pasien dan baru diketahui besoknya pasien tersebut Covid-19," ungkapnya.