Apa Itu Happy Hypoxia pada Pasien Covid-19? Berikut Gejala dan Cara Mengetahui Tanda-tandanya
Happy Hypoxia adalah kurangnya oksigen di dalam darah pasien Covid-19 namun tidak merasakan sesak napas, berikut gejala dan Cara Mengetahuinya
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Dokter Paru di RS Persahabatan ini menerangkan tanda pasien Covid-19 mengalami Happy Hypoxia, yaitu bila gejala covid-19 bertambah, batuk menetap, tubuh makin lemas, bibir dan ujung jari membiru.
"Jangan tunggu sesak jika ada tanda-tanda itu segera larikan ke rumah sakit. Kesadaran menurun dan obatnya hanya satu yaitu oksigen," ujarnya.
Meski tidak terjadi pada setiap orang, Erlina mengingatkan agar semuanya displin menjalankan protokol kesehatan, agar menekan laju kasus positif virus corona.
"Happy Hypoxia tidak terjadi pada setiap orang. Jadi yang perlu dijaga jangan sampai sakit covid-19. Sederhana saja 3M pakai masker, jaga jarak, sering mencuci tangan," harapnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Infeksi Paru Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi RSSA, Yani Jane Sugiri menyebut seseorang yang mengalami kondisi happy hypoxia, pasti memiliki gejala, yang biasanya dialami tubuh seperti kelelahan dan sakit kepala.
"Bahkan napas pendek, atau mereka kadang-kadang, tidak suka makan. Tapi merasa masih bisa beraktivitas. Sebenarnya, tidak tanpa gejala sama sekali," kata Yani.
Dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ini juga mengaku sering menangani pasien Covid-19 dengan kondisi happy hypoxia.
Kata dia, kecenderungannya pasien yang mengalami gejala ringan, enggan untuk dirawat.
"Mereka menolak opname, karena takut, ada pemulasaran jenazah covid seperti itu. Mereka pulang dan datang kembali sudah dalam keadaan berat, yang seperti ini juga angka kematiannya cukup besar," kata dokter Yani.
Baca: Disukai dan Banyak Dipakai, Masker Scuba Ternyata Tak Efektif Tangkal Virus Corona
Cara Mengetahui Tanda Happy Hypoxia
Juru bicara Covid-19 Universitas Sebelas Maret (UNS), Jawa Tengah, Tonang Dwi Ardiyanto menjelaskan, kadar oksigen dalam darah bisa dideteksi dengan alat yang bernama pulsasi oksimeter (Pulse oximetry).
Meski ada alat pendeteksinya, namun saat ini harganya meroket karena banyak diburu.
Namun, tanpa alat tersebut, kata dia, pasien juga bisa melakukan deteksi tanda-tanda happy hypoxia.
Caranya yakni dengan duduk tegap, dan mengambil napas dalam-dalam sebanyak 2-3 kali.