Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sempat Menipis Diawal Pandemi Covid-19, Stok Darah PMI Kini Kembali Membaik

Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) sudah berangsur membaik, meskipun belum kembali 100 persen normal.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Sempat Menipis Diawal Pandemi Covid-19, Stok Darah PMI Kini Kembali Membaik
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Ilustrasi Donor Darah. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) sudah berangsur membaik, meskipun belum kembali 100 persen normal.

Hal ini disampaikan langsung Sekjen PMI, Sudirman Said dalam konferensi pers daring dengan media.

“Alhamdulillah sudah kembali ke titik membaik meskipun belum 100 persen normal,” kata Sudirman Said, Senin (28/9/2020)

Sekjen PMI itu mengatakan darah merupakan salah satu yang menjadi perhatian masyarakat di tengah krisis kesehatan saat ini.

Baca: Update Proses Naturalisasi Marc Klok: Persija Sabar Menanti, Covid-19 Buat Semuanya Terhambat

Sudirman Said tidak menampik stok darah di PMI sempat menipis diawal masa pandemi virus corona (Covid-19) pada Maret lalu.

“Pada dasarnya, meskipun di daerah tertentu darahnya kurang seluruh Indonesia siap mengcover,” katanya.

Berita Rekomendasi

Sudirman menyebut PMI memiliki 223 UPT donor darah yang siap melindungi kebutuhan darah jika ada kekurangan stok darah di suatu daerah.

Baca: Antartika, Satu-satunya Benua di Dunia yang Bebas dari Covid-19

“Berkat bantuan dari kelompok masyarakat, TNI, Polri, ASN juga donor-donor kelompok termasuk ikatan alumni universitas dari berbagai kampus (stok darah) tetap terjaga,” katanya.

Ia mengingatkan masyarakat yang aktif menjadi pendonor reguler untuk bersiap kembali mendonorkan darah.

Ia menjamin setiap UPT donor darah PMI menerapkan protokol Covid-19 untuk memberikan kenyamanan bagi pendonor.

Baca: BREAKING NEWS: Aceh Diusulkan Masuk Daerah Prioritas Penanganan Covid-19

“Tidak ada antrian karena bisa menghubungi dahulu untuk booking. Kemudian screening lebih ketat,” katanya.

Sekjen PMI itu menyebut satu aturan KPU tidak memperkenankan adanya aktivitas donor darah dalam pelaksanaan kampanye Pilkada Serentak 2020.

Namun, PMI mengajukan kepada KPU agar penyelenggaraan donor darah tetap bisa dilakukan di pusat donor darah yang tidak dikaitkan dengan keperluan politik.

“Kita ingin appeal kepada KPU, donor darah kalau dilakukan di pusat-pusat donor darah tetap kita perlukan tapi tidak kita kaitkan dengan kegiatan politik. Supaya pasokan darah kita tetap ada,” katanya.

Kasus terkini Covid-19

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperbarui data jumlah pasien positif corona di Indonesia, Senin (28/9/2020).

Berdasarkan data dari situs covid19.go.id, pasien positif Covid-19 hari ini bertambah 3.509 orang.

Kini, total kasus positif Covid-19 berjumlah 278.722 orang.

Baca: Potensi Tinggi Penularan Covid-19 di Pemukiman Padat Penduduk

Angka tambahan ini seperti diketahui menurun ketimbang hari Minggu kemarin yang mencapai 3.874 kasus.

Data tersebut juga menunjukkan penambahan kasus sembuh mencapai 3.856 pasien.

Adapun total kasus sembuh sebanyak 206.870 orang.

Baca: Setelah Sekda, Giliran Kapolres Bener Meriah dan Istrinya Terpapar Covid-19

Untuk jumlah yang meninggal dunia menjadi 10.473 orang setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 87 orang.

Jumlah Suspek yang dipantau per hari ini tercatat sebanyak 131.361 orang

Seperti diketahui, pada Minggu (27/9/2020) kemarin, kasus positif Covid-19 total sebanyak 275.213 kasus.

Sementara, jumlah pasien sudah sembuh menjadi 203.014 orang. Adapun total pasien meninggal dunia sejumlah 10.386 orang

Tips Mencegah Penularan Corona Melalui Udara di Ruang Tertutup

dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan, terdapat 6 cara untuk mencegah risiko penularan Covid-19 melalui udara di ruang tertutup.

Reisa menjelaskan, berdasarkan pernyataan resmi WHO pada 9 Juli 2020, transmisi atau penularan Virus Corona terjadi terutama melalui percikan atau buliran air liur atau droplet.

Penularan terjadi baik secara langsung, tidak langsung, ataupun kontak dekat.

Sementara itu, transmisi melalui udara juga dapat terjadi pada tindakan yang menghasilkan aerosol.

Baca: Update Persebaran Corona di 34 Provinsi, DKI Jakarta Ada 1.171 Kasus Positif Baru

"Transmisi lewat udara dapat terjadi pada prosedur yang menimbulkan aerosol, seperti di fasilitas kesehatan, yakni melalui bronkoskopi, intubasi trakea, pemberian tekanan pada dada saat resustasi jantung, dan kegiatan serupa lainnya," terang Reisa, Selasa (14/7/2020) sore.

Selain itu, Reisa menambahkan, Covid-19 juga dapat menular di udara melalui percikan air liur atau droplet yang dikeluarkan ketika seseorang batuk, bersin, berbicara, atau bahkan bernyanyi.

Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Dokter Reisa saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta (8/7/2020).
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Dokter Reisa saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta (8/7/2020). (istimewa/media center Gugus Tugas Nasional/Toto Satrio)

Reisa menyampaikan, WHO mendefinisikan penularan Covid-19 melalui udara sebagai penyebaran agen penular yang disebabkan oleh penyebaran aerosol yang melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama.

"Teori menunjukkan bahwa sejumlah droplet pernapasan dapat menghasilkan aerosol. Aerosol sendiri adalah tetesan pernapasan yang sangat kecil sehingga dapat melayang di udara," jelas Reisa.

Ia menjelaskan, aerosol memiliki ukuran yang lebih kecil dari droplet.

"Droplet adalah buliran dengan ukuran partikel lebih dari 5 mikrometer, sedangkan aerosol ukurannya lebih kecil lagi, yakni kurang dari 5 mikrometer, dan airbone adalah penularan via aerosol dalam jarak jauh," terangnya.

Lebih lanjut, Reisa menyampaikan 6 cara mengantisipasi peredaran udara di ruang tertutup ber-AC untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.

Berikut 6 cara mencegah risiko penularan Covid-19 di ruang tertutup:

1. Perhatikan ventilasi atau sirkulasi udara di dalam ruangan.

2. Pastikan menjaga jarak di dalam ruangan dan hindari ruangan yang terlalu banyak orang

3. Selalu pakai masker selama masih berada di luar rumah atau di tempat umum, termasuk di ruangan kantor

4. Hindari memegang permukaan benda yang kotor dan digunakan bersama dengan orang lain.

5. Bersihkan permukaan benda di sekitar ruangan dengan cairan disinfektan secara teratur.

6. Gunakan masker di luar rumah secara benar

Cara keenam ini merupakan tips tambahan dari dr Reisa.

Dalam memakai masker, Reisa meminta masyarakat untuk memastikan hal berikut:

- Pastikan tidak memegang bagian luar masker

- Pastikan hanya memegang tali saat mencopot masker

- Tidak menurunkan masker ke dagu

- Ganti masker setiap 4 jam sekali atau apabila basah dan lembab.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas