Pembatasan Mobilitas Masyarakat Dinilai Mampu Cegah Penularan Covid-19
Di Bali itu terjadi setelah selesai orang berliburan ketika Bali sudah dibuka untuk wisata domestik
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hendra Gunawan
![Pembatasan Mobilitas Masyarakat Dinilai Mampu Cegah Penularan Covid-19](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/macet-jalan-daan-mogot_20200930_110408.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menilai, perlunya membatasi mobilitas penduduk di masa pandemi Covid-19.
Menurut Pandu, mobilitas tinggi masyarakat akan menambah kasus positif Covid-19.
Hal itu disampaikan Pandu saat webinar bertajuk 'Pilkada Berkualitas Dengan Protokoll Kesehatan: Utopia Atau Realita', Rabu (30/9/2020).
Baca: Anggota DPRD DKI Setuju Konsep Mini Lockdown Jokowi Ketimbang PSBB Anies
Baca: Memasuki PSBB Jilid II, Ratusan Perusahaan Ditutup Sementara, Ini Penyebabnya
Baca: DKI Jakarta PSBB, Warga Malah Pergi ke Mall Pinggiran Saat Akhir Pekan, Pengelola Buka Suara
"Di Bali itu terjadi setelah selesai orang berliburan ketika Bali sudah dibuka untuk wisata domestik, kasus di Bali dua kali lipat dan sekarang masih meningkat terus padahal sudah enggak ada yang pergi liburan ke sana," kata Pandu.
Pandu juga mengatakan, apabila terjadi penularan Covid-19 secara turus menerus, justru akan membuat fasilitas kesehatan penuh. Sehingga, RS sulit menampung para pasien.
"Indonesia masih berstatus kedaruratan kesehatan masyarakat, kalau kata-kata itu diulang seperti tidak ada maknanya," ungkap Pandu.
"Makna yang terjadi adalah, rumah sakit tidak bisa menampung orang-orang yang sudah terinfeksi dan butuh pelayanan," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.