Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Epidemiolog UI: Ada Upaya Tekan Testing Covid-19 Demi Pilkada 2020

Menurut Pandu, upaya itu dilakukan untuk menciptakan kondisi seakan-akan suatu daerah masuk zona hijau dan aman dari penularan virus Corona.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Epidemiolog UI: Ada Upaya Tekan Testing Covid-19 Demi Pilkada 2020
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pengguna jalan melintasi baliho dengan foto Presiden RI Joko Widodo mengajak warga Bandung untuk mengenakan masker, yang terpasang di Jalan Cibaduyut Raya, Kota Bandung, Minggu (11/10/2020). Kampanye Presiden Jokowi ini bertujuan agar warga patuh dengan protokol kesehatan di saat pandemi Covid-19. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyebut ada upaya pemerintah menekan testing Covid-19 di sejumlah daerah yang menggelar Pilkada 2020.

Menurut Pandu, upaya itu dilakukan untuk menciptakan kondisi seakan-akan suatu daerah masuk zona hijau dan aman dari penularan virus Corona.

Padahal, Pandu menilai penularan Covid-19 masih terjadi di seluruh Indonesia.

Hal itu disampaikan Pandu dalam webinar bertajuk Mengapa Pilkada Perlu Ditunda yang disiarakan kanal YouTube CSIS Indonesia, Rabu (14/10/2020).

"Supaya tidak kelihatan bahwa pandemi itu menjadi tinggi, banyak petahana yang mau ikut lagi itu berusaha menekan testing," kata Pandu.

Baca juga: Epidemiolog Pertanyakan Vaksin Covid-19 yang Dibeli Indonesia : Yakin Efektif dan Aman?

"Sejak awal kita mau melakukan pilkada seperti itu, sehingga seakan-akan wilayah itu hijau, tapi hijaunya artifisial karena menekan jumlah testing," tambahnya.

Pandu menambahkan bahwa angka tes Covid-19 di Indonesia masih sangat rendah.

Berita Rekomendasi

Bahkan, angka tes Covid-19 di Tanah Air masih jauh tertinggal dibandingkan negara lain.

Padahal, untuk dapat mengetahui penularan Covid-19 yang sesungguhnya, testing harus dilakukan secara masif di seluruh wilayah.

"Jadi testing kita kan sangat rendah, itu yang menjadi masalah, kalau testingnya rendah ya kasusnya rendah," jelas Pandu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas