Sudin Pendidikan Jakarta Selatan Sosialisasikan 3M Lewat Materi Pembelajaran Jarak Jauh
Sosialisasi tentang gerakan 3 M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan menjaga Jarak) terus digalakan untuk mencegah penularan virus corona.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosialisasi tentang gerakan 3 M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan menjaga Jarak) terus digalakan untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19.
Berbagai cara dilakukan untuk membudayakan gerakan 3M di tengah masyarakat.
Seperti yang dilakukan Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Selatan melakukan sosialisasikan 3M melalui materi yang disampaikan guru kepada para murid selama berlangsungnya pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pun belajar di rumah (BDR).
Baca juga: KCI Mengajak Penumpang KRL Agar Tetap Menerapkan Protokol 3M di Lingkungan Stasiun dan Kereta
"Soal sosialsiasi 3M jadi materi pembelajaran iya, untuk semua jenjang pendidikan, SD, SMP, SMA/SMK, selalu setiap saat disampaikan lewat BDR," kata Kepala Sudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Selatan, Joko Sugiarto, saat dihubungi di Jakarta Minggu (18/10/2020).
Joko menyebutkan, para guru setiap hari memberikan pemahaman kepada siswanya akan pentingnya 3M, yakni memakai masker yang benar, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak fisik.
Kegiatan tersebut secara rutin dilaporkan kepada kepala sekolah dan sekolah melaporkannya ke Sudin Pendidikan sebagai bahan monitoring.
Baca juga: Polri Patroli Berjalan Kaki ke Rumah Warga, Sosialisasi 3M Cegah Penularan Covid-19
"Saya sering mendapat tautan untuk memberikan sambutan atau menyapa anak-anak yang melakukan BDR, di sana kita selalu ingatkan soal 3M," kata Joko.
Menurut Joko, meski masuk dalam materi pembelajaran, tetapi pihaknya tidak memasukkannya dalam bobot penilaian siswa selama BDR.
Terpenting adalah para siswa dapat memahami pentingnya 3M.
Sehingga, menjadi kebiasaan baru yang dipatuhi. Untuk menguji pemahaman para siswa, terkadang guru juga meminta siswa membuat video pendek terkait penerapan 3M yang dibantu oleh orangtua siswa untuk mengawasi anak-anaknya.
Baca juga: Kemendikbud Manfaatkan Program Mengajar dari Rumah untuk Sosialisasi Gerakan 3M
"Materi 3M itu tidak bisa dinilai, dia cuci tangan kita tidak bisa melihat, tapi orangtua yang melihat dan menyampaikan ke gurunya," ujar Joko.
Joko menambahkan, dari video-video kreatif tentang 3M dari para siswa, dapat dilihat apakah mereka sudah memakai masker dengan benar, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak fisik ketika berada di luar rumah.
Selain itu, para guru juga menyampaikan kepada siswanya jika saat ini pembelajaran jarak jauh atau belajar di rumah (BDR) masih diberlakukan.
Hal ini dikarenakan situasi pandemi Covid-19 yang belum memungkinkan bagi para siswa belajar secara tatap muka di sekolah.
"Kita sampaikan untuk anak-anak semuanya, BDR itu adalah langkah yang tepat yang dapat kita lakukan, karena saat ini kita tidak bisa melakukan pembelajaran secara tatap muka," kata Joko.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan gerakan cuci tangan bisa masuk ke dalam modul pelajaran sekolah yang dimulai sejak pendidikan anak usia dini (PAUD).
Seperti diketahui, mencuci tangan merupakan salah satu dari tiga poin dalam gerakan 3M.
Pentingnya mematuhi 3M disampaikan oleh Satgas Covid-19, bahwa dapat menjadi benteng pertahan tubuh dari terpapar Covid-19.
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jakarta Selatan Sosialisasi 3M dalam Materi Pembelajaran Jarak Jauh