Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Akademisi UI: Pencabutan PSBB Harus Diikuti 3T Secara Teratur

dr Iwan Ariawan memaparkan hasil temuan terkait pelaksanaan pembatasan sosial skala besar (PSBB) yang dilakukan di DKI Jakarta.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Akademisi UI: Pencabutan PSBB Harus Diikuti 3T Secara Teratur
HERUDIN/HERUDIN
Ilustrasu suasana lalulintas yang masih ramai di Jalan MH Thamrin Jakarta, Rabu (13/5/2020). Pemprov DKI Jakarta mulai menerapkan sanksi kepada warga yang melanggar penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai dari aturan berkendara hingga pemakaian masker di luar rumah. Sanski tersebut berupa teguran hingga denda uang. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Tim Pemodelan Covid-19 FKMUI, dr Iwan Ariawan memaparkan hasil temuan terkait pelaksanaan pembatasan sosial skala besar (PSBB) yang dilakukan di DKI Jakarta.

Menurut dr Iwan dari hasil riset yang dilakukan pihaknya, pencabutan kebijakan pembatasan sosial harus diikuti dengan cakupan Testing-Lacak-Isolasi (TLI) atau 3T (test-tracing-treat).

"Tes, lacak, isolasi (3T) dilakukan dengan baik itu bisa menurunkan resiko untuk terinfeksi Covid-19 atau kecepatan epidemik sampai separuhnya," ujar dia dalam webinar Bappenas RI, Jumat (23/10/2020).

Baca juga: Epidemiolog UI: Pelaporan Kasus Kematian Akibat Covid-19 Masih Rendah

Ia mengatakan, penurunan kasus dapat maksimal jika tes-lacak-isolasi dilakukan secara teratur dan terarah.

"Jadi kalau kalau tes banyak dilakukan tapi acak dampaknya eggak banyak terhadap epidemi. Tes harus dilakukan banyak tapi tesnya itu diarahkan untuk kontak racing itu dampaknya banyak pada epidemi Covid-19," jelas dia.

Selain itu, akademisi ini mengingatkan agar pelacakan dilakukan secara cepat jika sudah diketahui ada seseorang yang terpapar Covid-19.

Berita Rekomendasi

"Satu lagi sebetulnya penting adalah jeda antara pelacakan. Beberapa publikasi ilmiah ada kalau jeda pelacakannya 3 hari atau lebih, dampaknya terhadap juga kurang ada artinya, intervensi yang bisa dilakukan segera," kata dia.

Baca juga: Update 23 Oktober: Kasus Baru 4.369, Total Terkonfirmasi Covid-19 Mencapai 381 Ribu Orang

Diketahui, pemerintah gencar melaksanakan 3T sebagai strategi pengendalian dengan kolaborasi dan koordinasi lintas sektor.

T pertama adalah Test yang berupa pembentukan jejaring lab pemeriksa lab Covid-19, percepatan tes Covid-19 bagi yang bergejala (suspek), target pemeriksaan 1000 penduduk per minggu, serta hasil PCR dapat diperoleh 24-48 jam.

T kedua adalah Trace yang berupa penguatan dan pelacakan kontak, minimal 80 persen kasus baru dilakukan pelacakan kontak dan dikarantina dalam 72 jam sejak dikonfirmasi, pemantauan kontak erat, minimal 80 persen kontak erat dilakukan pemantauan selama 14 hari sejak paparan terakhir.

T ketiga adalah Treat, penyiagaan RS darurat, RS perawatan, dan RS rujukan Covid-19 serta pengobatan simtom, suportif, dan penyakit komorbid.

Pencegahan virus corona menurut WHO

Menurut WHO, Langkah-langkah perlindungan dari virus corona adalah tetap mengetahui informasi terbaru tentang wabah COVID-19.

Hal tersebut tersedia di situs web WHO atau melalui otoritas kesehatan publik nasional dan lokal.

Cara mencegah kemungkinan terinfeksi COVID-19 adalah dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana seperti berikut ini:

1. Cuci tangan teratur

Secara teratur dan menyeluruh bersihkan tangan Anda dengan gosok berbasis alkohol atau cuci dengan sabun dan air.

Alasannya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan gosok tangan berbasis alkohol dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan.

2. Sosial distancing

Pertahankan jarak setidaknya 1 meter dari siapa saja yang batuk atau bersin.

Ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus.

Jika terlalu dekat, maka tetesan air bisa terhirup, termasuk virus COVID-19 jika orang tersebut menderita batuk.

3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut

Tangan menyentuh banyak permukaan dan dapat terpapar virus.

Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut.

SEPI PEMINAT - Petugas medis mengambil sampel spesimen warga saat melalukan tes usap atau swab test di taman kawasan Pasar Keputran Surabaya, Senin (20/7/2020). Tes swab massal yang digelar pemerintah kota Surabaya diperuntukkan untuk pedagang guna memutus mata rantai penularan virus Corona atau Covid-19 pasar Keputran itu sepi peminat. Dari total target 2000 orang pedagang hanya puluhan yang mau mengikuti tes.Fasilitas tes swab tersebut akhirnya dialihkan untuk masyarakat umum dan rujukan dari sejumlah puskesmas di Surabaya. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

Sebelumnya, belasan pedagang Pasar Keputran Surabaya dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan pemeriksaan test swab sebanyak tiga kali dari 14 hingga 16 Juli 2020.
SEPI PEMINAT - Petugas medis mengambil sampel spesimen warga saat melalukan tes usap atau swab test di taman kawasan Pasar Keputran Surabaya, Senin (20/7/2020).  (SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat sakit.

Pastikan orang-orang di sekitarmu, mengikuti 'kebersihan pernapasan' yang baik.

Ini berarti menutupi mulut dan hidung dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat batuk atau bersin.

4. Segera buang tisu bekas

Karena tetesan yang tertampung pada tisu bisa menyebarkan virus.

Dengan mengikuti kebersihan pernapasan yang baik, maka bisa melindungi orang-orang di sekitarmu dari virus seperti flu dan COVID-19.

5. Tetap di rumah jika merasa tidak sehat

Jika mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu dan ikuti arahan otoritas kesehatan setempat.

Otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah setempat.

Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan bisa dengan cepat mengarahkan ke fasilitas kesehatan yang tepat.

Baca: Ungkap Vaksin Corona Tak Bisa 100 Persen Efektif, Pakar Tetap Peringatkan Jaga Jarak & Pakai Masker

Ini juga akan melindungimu dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.

Ikuti perkembangan COVID-19 terbaru (kota atau area lokal di mana COVID-19 menyebar luas).

Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut terutama untuk orang yang lebih tua atau menderita diabetes, penyakit jantung, atau paru-paru.

Karena memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena COVID-19 di salah satu area ini.

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

(Tribunnews.com/Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas