Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan Protokol 3M Dijalankan Meski Ada Vaksin Covid-19

Sejumlah ahli mengumumkan meski telah ada vaksin, protokol kesehatan 3M tetap harus dijalankan.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Alasan Protokol 3M Dijalankan Meski Ada Vaksin Covid-19
Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak, Dr. dr. Soedjatmiko, SpAk, MSi saat ditemui di peluncuran fitur Teman 123 dalam aplikasi Ibu dan Balita di Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/6/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sejumlah ahli mengumumkan meski telah ada vaksin, protokol kesehatan 3M tetap harus dijalankan.

Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional Prof Dr dr Soedjatmiko, Sp.A(K), memaparkan alasanya, di mana tubuh seseorang akan membentuk kekebalan optimal setelah dua minggu disuntikan vaksin.

"Seseorang kalau disuntik vaksin hari ini, kekebalan baru optimum itu kira-kira mulai dari setelah 2 minggu. Hari ini sampai 2 minggu, orang itu masih risiko tertular dan bisa sakit," ungkapnya pada talkshow secara virtual, Kamis (12/11/2020).

Kemungkinan tertular virus masih ada, selama dua minggu awal itu, apalagi jika seseorang telah beraktivitas ke luar rumah. Sehingga euforia di masyarakat, bahwa setelah suntik vaksinasi semua selesai, tidaklah tepat.

dr. Soedjatmiko pun mengingatkan masih perlunya kedisplinan diri untuk menerapkan protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta Menjaga jarak)

"Walaupun orang-orang sudah diimunisasi tetap Cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, itu terbaik bagi yang sudah di imunisasi, apa lagi yang belum diimunisasi," jelas diam.

*Ada Harapan untuk Hidup Normal*

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan, Indonesia memiliki harapan untuk kembali menjalani hidup normal, di mana masyarakat dapat beraktivitas tanpa masker dikesehariannya.

Baca juga: Perlukah Vaksin untuk Orang yang Pernah Terpapar Covid-19? Ini Penjelasan Ahli

Dr. Soedjatmiko, memaparkan, syaratnya adalah angka positif Covid-19 tidak lagi mencapai ribuan kasus perhari, menurun stabil dan  angka kematian ditekan semaksimal mungkin.

Selain itu, diperlukan pula pandangan para ahli yang mampu memutuskan bahwa virus Covid-19 di Indonesia telah dapat dikendalikan.

"Nanti pelan-pelan kita tapi kita belum tahu kapan sementara pemerintah dan para ahli belum menganjurkan, belum membolehkan buka masker dan tetap pemerintah melakukan 3T( testing, tracing, dan treatment) dan masyarakat tetap memakai masker, jaga jarak, cuci tanga,  sambil menunggu vaksin," jelas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas