Kasus Aktif Lebih Rendah Dari Rata-Rata Dunia, Indonesia Berperan Menekan Kasus Global
Untuk kasus meninggal kumulatif berjumlah 15.393 kasus atau 3,2 persen. Angka tersebut masih lebih besar dari rata-rata dunia yakni 2,41 persen
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Pemerintah kembali menjelaskan kondisi Pandemi Covid-19 di Indonesia.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia terus menunjukan perbaikan.
Berdasarkan data per 17 November 2020, kasus aktif di Indonesia berjumlah 60.426 atau sebesar 12,7 persen. Angkat tersebut lebih kecil dibandingkan rata-rata dunia yang sebesar 28,4 persen.
Sementara itu jumlah kesembuhan kumulatif sebanyak 398.636 kasus atau 84 persen.
Angka ini lebih besar dari rata-rata dunia yang hanya 69,55 persen.
Untuk kasus meninggal kumulatif berjumlah 15.393 kasus atau 3,2 persen. Angka tersebut masih lebih besar dari rata-rata dunia yang sudah mencapai 2,41 persen.
"Hal ini menunjukkan bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia sudah on the track (jalur yang tepat).
Baca juga: COVID-19 dan Inovasi Terbaru dalam Industri Farmasi Indonesia
Bahkan dengan rendahnya kasus aktif di Indoensia, kita berperan dalam menekan kasus aktif di tingkat global," kata Wiku dalam konferensi pers virtual di akun youtube sekretariat Presiden, Selasa, (17/11/2020).
Ia melanjutkan, dari data perbandingan per 8 November 2020, persentase kasus aktif Indonesia sebesar 12,16%, lebih rendah dibandingkan kasus aktif dunia 27,16%. Dan juga, melihat data perbandingan per 15 November 2020, kasus aktif Indonesia sebesar 12,72%, masih lebih rendah dari rata-rata dunia 28,18%.
Dibandingkan negara tetangga di Asia Tenggara, Myanmar 21,75% dan Malaysia 25,97%. Di negara Eropa seperti Jerman 35,4%, Swiss 46,67%, Perancis 90,66% dan Belgia 91,7%.
Baca juga: Survei Kemenkes dan ITAGI: Penolakan Vaksin Covid-19 Tertinggi di Aceh dan Terendah di Papua
Dibandingkan Amerika Serikat berada di angka 37,12%.
"Capaian ini tidak boleh membuat kita lengah. Kita harus terus meningkatkan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam menekan kasus aktif ini," pungkasnya.