Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokter Paru: Protokol 3M Harus Jadi Budaya di Masyarakat

Ketua Subbid Optimalisasi Faskes Satgas Covid-19 dr Agus Dwi Susanto mengatakan, protokol kesehatan 3M harus menjadi budaya di masyarakat.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Dokter Paru: Protokol 3M Harus Jadi Budaya di Masyarakat
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional
Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Agus Dwi Susanto. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Subbid Optimalisasi Faskes Satgas Covid-19 dr Agus Dwi Susanto mengatakan, protokol kesehatan 3M harus menjadi budaya di masyarakat.

Ia mengatakan, 3M telah menjadi kebiasaan baru dalam 8 bulan terakhir ini.

Semua menurutnya sudah mulai beradaptasi tentang penggunaan masker, cuci tangan, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan.

"Itu harus menjadi satu budaya bagi kita. Ke depannya perilaku-perilaku tersebut harus menjadi perilaku yang wajib untuk kita lakukan. Apa yang kita bisa lakukan supaya kita enggak lengah dan jangan kasih kendor, kita harus tekan terus Covid-19," ujar Agus yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dalam diskusi virtual, Rabu (18/11/2020).

Baca juga: Milad Ke-108, Jokowi Puji Kesigapan Muhammadiyah Tangani Pandemi Covid-19

Agus menyatakan, 3M harus ditanamkan pada diri masing-masing agar menjadi kebiasaan, seperti setiap keluar rumah harus pakai masker bahkan di dalam rumah sekali pun harus pakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

"Harus dibuat menjadi sebuah budaya pada diri sendiri karena kalau itu menjadi sebuah budaya itu akan secara otomatis akan kita jalankan. Masih ingat ketika awal-awal sering lupa tidak pakai masker, ketika keluar sering lupa cuci tangan. Skarang itu menjadi sebuah budaya," kata dia.

Berita Rekomendasi

"Jadi kalau enggak dilakukan itu rasanya kalau ada yang kurang itu yang harus menjadi perhatian masyarakat," sambung Agus.

Agus melanjutkan, walaupun nanti ada vaksin, tetap tidak boleh lupa pada protokol 3M.

Baca juga: Sikap Kapolri Bantah Adanya Diskriminasi Hukum dalam Penerapan Sanksi Pelanggar Covid-19

"Ini wajib tetapi. Semua pihak, masyarakat, semua tokoh masyarakat, tokoh agama diharapkan bisa membantu untuk penerapan 3M, agar kita sama-sama menghargai jerih payah nakes dengan mematuhi disiplin proses protokol kesehatan," katanya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah lewat Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan protokol kesehatan 3M yaitu Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak.

Baca juga: Fakta-fakta Lurah Petamburan Terindikasi Covid-19, Lokasi Acara Rizieq Shihab Jadi Perhatian

Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia.

Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.

Catatan redaksi:

Bersama-kita lawan virus Corona.

Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas