Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Corona Indonesia 20 November 2020: Total 488.310 Positif, 410.552 Sembuh, 15.678 Meninggal

Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Indonesia, bertambah 4.792 pasien per Jumat (20/11/2020).

Penulis: Nuryanti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Update Corona Indonesia 20 November 2020: Total 488.310 Positif, 410.552 Sembuh, 15.678 Meninggal
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Update Info Corona. Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Indonesia, bertambah 4.792 pasien per Jumat (20/11/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Indonesia, bertambah 4.792 pasien per Jumat (20/11/2020).

Dikutip dari Covid19.go.id, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia menjadi 488.310 pasien.

Sebelumnya, pada Kamis (19/11/2020), total kasus positif sebanyak 483.518 orang.

Lalu, jumlah pasien yang sembuh pada hari ini menjadi 410.552 di seluruh Indonesia.

Pada hari sebelumnya, total pasien yang sembuh yakni 406.612 orang.

Sehingga, ada penambahan pasien sembuh sebanyak 3.940 orang.

Kemudian, total ada 15.678 orang yang dinyatakan meninggal dunia hingga Jumat hari ini.

Berita Rekomendasi

Sementara, data Kamis kemarin sebanyak 15.600 orang dinyatakan meninggal dunia.

Sehingga, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam sebanyak 78 orang.

Baca juga: Tak Patuh Protokol Kesehatan Corona, 5 Figur Publik Ini Sempat Dikecam, Ada yang Pesta Mewah

Vaksin Covid-19 Aman dan Halal

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito berharap masyarakat tidak takut dan ragu ketika vaksin Covid-19 sudah siap untuk diberikan.

Pemerintah tengah memastikan vaksin yang akan digunakan aman, memiliki efektivitas dan halal.

Pemerintah juga menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memastikan vaksin yang digunakan halal.

Vaksin yang digunakan nanti sudah lulus uji klinis tahap 3, dan menerima emergency use of authorization (EUA) dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (POM) serta terdaftar di World Health Organization (WHO).

"Uji klinis merupakan tahap yang harus dilalui setiap vaksin untuk memastikan aman digunakan manusia dan memiliki efektivitas menghasilkan imunitas tubuh terhadap Covid-19," ungkapnya, dikutip dari Covid19.go.id, Kamis (19/11/2020).

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito (IST)

Dalam pengembangan vaksin Covid-19, melibatkan para pakar bidang kesehatan dan WHO.

Hal ini bertujuan untuk memonitor dan memastikan bahwa vaksin ini aman digunakan.

Selain itu, kerjasama yang erat dijalin untuk menginvestigasi dan mengkomunikasikan isu-isu yang muncul dalam pengembangan vaksin.

Baca juga: Infeksi Virus Corona India Hampir 9 Juta Kasus, Kematian Lebih dari 130 Ribu

Baca juga: Gubernur Tokyo Jepang Perkenalkan Itsutsunoko, 5 Pedoman Antisipasi Corona

Jika ditemukan isu-isu yang perlu ditindaklanjuti, maka pemerintah akan melaporkan ke WHO dan akan dievaluasi oleh Global Advisory Comitte on Vaccine Safety .

Bahkan untuk memastikan kesiapan program vaksinasi Covid-19, pada Rabu (18/11/2020), Presiden Joko Widodo sudah melakukan peninjauan simulasi vaksinasi Covid-19 yang dilakukan Puskesmas Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat.

Dari simulasi itu, masyarakat mengikuti seluruh tahapan vaksinasi dari mulai pendaftaran, memperoleh vaksinasi dan menunggu selama 30 menit pasca vaksinasi untuk melihat reaksi penyuntikan vaksin, sebelum diperbolehkan pulang.

Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan pencegahan klaster baru saat libur panjang.
Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan pencegahan klaster baru saat libur panjang. (Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional)

Selain itu, penetapan regulasi pengadaan vaksin yang dilakukan pemerintah sudah mengikuti standar internasional yang berlaku.

Alur perizinan produksi maupun izin edar juga dilakukan secara ketat untuk memastikan keamanan dan kesesuaian vaksin dengan standar yang berlaku.

"Sekali lagi saya tekankan, vaksin yang akan digunakan nanti aman."

"Efek samping yang terjadi, hanya bersifat minor dan sementara."

"Efek samping yang sangat besar sangat jarang ditemui, kita selalu memonitor dan mengantisipasi semua keadaan ini."

"Vaksin juga dapat melindungi diri kita dan orang lain yang tidak dapat divaksin karena alasan kesehatan tertentu," terang Wiku.

Baca juga: Profesor Jepang: Penggunaan mRNA Dalam Vaksin Anti Corona Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit

Baca juga: Lurah Petamburan Positif Corona, Pemprov DKI Lakukan Pelacakan Kontak

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas