Pemerintah: Penularan Covid-19 di Bulan November Tidak Terkendali
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan laju penurunan kasus aktif Covid-19 terhenti pada bulan ini
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan laju penurunan kasus aktif Covid-19 terhenti pada bulan ini.
Pasalnya penurunan kasus aktif Covid-19 hingga pada 22 November 2020 hanya 0,05 persen menjadi 12,78 persen.
"Angka ini masih cenderung mendatar, yang menandakan bahwa laju penurunan kasus aktif terhenti atau dengan kata lain penularan tidak terkendali dibandingkan bulan-bulan sebelumnya," kata Wiku dalam Konferensi Pers secara virtual di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (24/11/2020).
Wiku yang juga menjabat Koordinator Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan tidak terkendalinya penyebaran Covid-19 karena dampak libur panjang dan terjadi sejumlah kerumunan dalam beberapa waktu belakangan ini.
Baca juga: Menteri BUMN Bakal Jamin Kerahasiaan Data-data Penerima Vaksin Covid-19
Karena itu, ia meminta pemerintah daerah dan aparat keamanan untuk tegas dan disiplin menegakkan protokol kesehatan.
"Kembali saya meminta kepada Pemda untuk melakukan pengawasan sosialisasi, penegakkan disiplin dan pemberian sanksi kepada masyarakat yang masih abai terhadap protokol kesehatan tanpa pandang bulu. Kolaborasi pemerintah dan masyarakat merupakan kunci utama dalam menekan kasus aktif di tingkat nasional," katanya.
Sebelumnya Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan bahwa sejumlah peristiwa yang berkontribusi pada lonjakan Covid-19 pasca libur panjang Oktober lalu.
Baca juga: Ahli Epidemologi Ingatkan Pemerintah Agar Waspada Munculnya Vaksin Covid-19 Ilegal
Peristiwa itu terkait dengan aktivitas Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
"Kegiatan-kegiatan kerumunan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Terutama di wilayah Bandara Soetta, di wilayah Kelurahan Petamburan, dan juga wilayah Slipi. Kemudian juga Tebet Timur, serta Megamendung," katanya.
Peristiwa-peristiwa tersebut membuat penambahan kasus di Jakarta relatif tinggi dibandingkan, waktu-waktu sebelumnya.
Dua hari lalu misalnya kasus Covid-19 di DKI mencapai 1.579.
Baca juga: Pria Ini Beri Tips Rp 42,3 Juta ke Pelayan Karena Iba Lihat Restoran Mau Tutup Akibat Covid-19
"Kemudian kemarin 1.300an. Oleh karena itu teman-teman wartawan sekalian, kita harus mampu mengajak seluruh komponen bangsa untuk patuh kepada protokol kesehatan," katanya.
Lonjakan kasus Covid-19 pasca libur panjang juga dapat dilihat dari tingkat keterisian tempat tidur ICU rumah sakit di sejumlah wilayah.
Di antaranya Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah yang mengalami peningkatan menjadi di atas 70 persen.