Pakar: Vaksin Covid-19 Belum Tersedia untuk Anak-anak
Menurut Vaksinolog, dr Dirga Sakti Rambe vaksin Covid-19 belum akan tersedia bagi anak-anak dalam waktu dekat.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pandemi Covid-19 masih berlangsung dan pemerintah masih melakukan sejumlah upaya mitigasi salah satunya dengan memastikan ketersediaan vaksin.
Namun menurut Vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe, vaksin Covid-19 belum akan tersedia bagi anak-anak dalam waktu dekat.
“Vaksin Covid-19 terutama akan diberikan pada 18-59 tahun,” kata dr Dirga dalam diskusi daring vaksin untuk kita di Instagram, Minggu (29/11/2020).
Dirga mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah kandidat vaksin dari beberapa negara namun kesemuanya masih pada fase uji klinis tahap 3.
Ia juga menjelaskan, kenapa pengujian baru dilakukan pada kelompok usia 18-59, karena kelompok ini memiliki respon imun yang optimal.
Baca juga: Trump Sebut Pengiriman Vaksin Covid-19 Dimulai Pekan Depan
Jika reaksi vaksin terhadap kelompok tersebut dinilai efektif maka tak menutup kemungkinan uji klinis akan dikembangkan dan diperluas pada kelompok anak dan orang tua
“Ada beberapa kandidat yang telah di proses. Pemerintah juga telah mengusahakan beberapa vaksin, tapi masih menunggu uji klinis,” ujarnya.
Uji klinis vaksin Covid-19 di Amerika Serikat (AS) misalnya, sudah mulai dilakukan terhadap anak-anak usia 12 tahun.
Dirga mengatakan organisasi profesi, ikatan dokter anak AS mendorong agar uji klinis vaksin juga mulai melibatkan anak-anak, karena anak-anak adalah kelompok yang rentan.
“Walaupun dalam waktu dekat belum ada, tapi menurut saya dalam waktu 6 bulan setelah ada vaksin covid-19 untuk orang dewasa aka nada vaksin covid untuk anak,” lanjutnya
Sekiranya ada 11 hingga 12 persen pasien Covid-19 adalah anak-anak, dimana 2 persen mengalami gejala covid-19 berat.
Dibandingkan dengan orangtua, penularan Covid-19 pada anak memang dinilai relatif lebih ringan, namun tetap harus diantisipasi.
“Orang tua harus melindungi anak dari penularan Covid-19,” kata Dirga.
“Kita juga memaksimalkan imunisasi anak-anak, itu bagian dari upaya kita menjaga kesehatan anak kita," lanjutnya.
Vaksin menurut dokter Dirga penting untuk pencegahan penyakit infeksi, karena memiliki keunggulan yang sifatnya lebih spesifik
Vaksin memiliki keunggulan merangsang perkembangan antibodi atau kekebalan, yang tidak dimiliki upaya pencegahan secara substansi.
Menanggapi kegiatan pembelajaran tatap muka yang mulai kembali diizinkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dokter Dirga mengingatkan orang tua agar memaksimalkan langkah pencegahan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Karena vaksin belum tersedia untuk anak, maka kita harus memaksimalkan langkah pencegahan seperti 3 M dan memastikan imun anak terjaga dengan memperhatikan gizinya, tidurnya dan istirahatnya, kita jaga dengan baik,” ujarnya.