Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satgas Akui Komunikasi soal Bahaya Covid-19 Belum Efektif, Butuh Bantuan Masyarakat

Prof Wiku Adisasmito menyadari bahwa faktor komunikasi menjadi kendala dalam mensosialisasikan bahaya Covid-19 serta disiplin protokol kesehatan.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Satgas Akui Komunikasi soal Bahaya Covid-19 Belum Efektif, Butuh Bantuan Masyarakat
Tangkap layar channel YouTube BNPB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menyadari bahwa faktor komunikasi menjadi kendala dalam mensosialisasikan bahaya Covid-19 serta disiplin protokol kesehatan.

Tak heran, masih ada kalangan masyarakat tertentu yang tidak percaya adanya Covid-19 dan bahaya yang mengancam.

Hal itu disampaikan Wiku saat dialog bertajuk "Pandemi Belum Berakhir: Patuhi Protokol Kesehatan!" yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia, Jumat (4/12/2020).

"Masyarakat yang jumlahnya banyak, budayanya sangat beragam baik bahasanya 1 bahasa Indonesia, Meskipun banyak bahasa daerah budaya nya banyak jadi kemampuan kita untuk bisa menyentuh seluruh masyarakat dengan budaya yang berbeda cara berpikir yang berbeda itu kita betul-betul ditantang," kata Wiku.

"Ternyata komunikasi yang sudah kita lakukan ternyata belum efektif untuk membuat sebagian orang untuk yakin," ujar Wiku menambahkan.

Baca juga: Kesuksesan Vaksinasi Covid-19 Harus Didukung Prokotol 3M

Wiku juga menyadari bahwa sebagian masyarakat yang tidak percaya bahaya Covid-19 datang dari daerah.

Namun, pihaknya juga menemukan bahwa masyarakat yang tinggal di kota besar seperti Jakarta juga masih ada yang tidak percaya Covid-19.

Berita Rekomendasi

Meski begitu, Wiku menegaskan pihaknya tidak akan berhenti untuk mengajak masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara disiplin.

Ia juga nenyebut, Satgas Covid-19 tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan dari masyarakatnya itu sendiri.

"Memang ini waktunya sudah cukup lama hampir 9 bulan, sekarang pasti ada kejenuhan dan efektivitas masyarakat. Dan kita bersama-sama untuk sosialisasi juga masih terbatas belum sampai apa namanya dipahami dan bisa melekat di setiap orang untuk melakukannya tanpa harus ditegur," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas