Cerita Ilmuwan Indonesia Jelang Penggunaan Vaksin Covid-19 Pfizer di Inggris
Seorang Ilmuwan Indonesia di Inggris Bagus Muljadi (37), menceritakan situasi di Inggris jelang penggunaan vaksin Covid-19
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Walaupun komunitas klinis, dan akademisi antusias dengan berita ini, ada sebagian elemen masyarakat yang skeptis terhadap efikasi maupun efek sampingnya nya. Mengingat pengeluaran vaksin ini jauh lebih cepat dari perkiraan negara negara besar lainnya, termasuk US (Amerika Serikat).
University of Nottingham lewat Professor Jonathan Van Tam, yang juga adalah UK Deputy chief medical officer aktif memberikan informasi kepada masyarakat bahwa vaksin Pfizer ini siap digunakan tanpa ada efek samping yang berbahaya.
Seperti apa persiapan pemerintah Inggris. Tahapannya, dan adakah gelombang penolakan, atau hingga membuat masyarakat ketakutan?
Gelombang penolakan tentu ada dari sebagian masyarakat yang skeptis terhadap cepatnya pengeluaran vaksin di UK. Perlu diketahui juga bahwa budaya skeptis berbuah penolakan di UK adalah hal yang biasa dan sehat.
Ini tidak dinilai sebagai hal yang negatif tapi buah dari diskusi yang sehat, tentu asal tidak menghasilkan kericuhan.
Penyuntikan vaksin ini tidak mandatori sifatnya, dan NHS akan siap memberikan vaksin ini kepada komunitas lansia yang dianggap paling rentan.
Perlawanan kepada COVID-19 bukan hanya terbatas pada produksi vaksin. Kami melihat bahwa kedepan ada bahaya pandemi serupa yang akan memerlukan pendekatan penanggulangan yang baru. (tribun network/denis)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.