Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TERBARU, Deteksi Covid-19 Lewat Napas Bayar Rp 15 Ribu, Hasil Keluar dalam 3 Menit

Bambang menjelaskan, peserta tes Covid-19 via napas tersebut juga tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui hasilnya karena hanya butuh 3 menit. 

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in TERBARU, Deteksi Covid-19 Lewat Napas Bayar Rp 15 Ribu, Hasil Keluar dalam 3 Menit
Freepik
ilustrasi virus corona 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menyatakan, perkiraan harga 1 unit alat deteksi Covid-19 lewat saluran pernapasan senilai Rp 60 juta untuk 100 ribu pemeriksaan yang jika habis masa pakai bisa diperbaiki untuk pemakaian ulang. 

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, dengan besaran harga tersebut maka biaya tes menjadi hanya Rp 15 ribu. 

"Perkiraan biaya pemeriksaan dengan menghitung adanya operator, kemudian plastik untuk menampung napas yang punya mereka sekira Rp 7 ribu atau Rp 8 ribu per plastik sekali pakai itu maka perkiraannya per tes itu Rp 15 ribu. Jadi, menurut saya ini satu alat deteksi yang termurah, tetapi akurat," ujarnya melalui webinar, Jumat (11/12/2020). 

Sementara itu, Bambang menjelaskan, peserta tes Covid-19 via napas tersebut juga tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui hasilnya karena hanya butuh 3 menit. 

Baca juga: Bamsoet: Herbal Anti Covid-19 Indonesia Tidak Kalah dari Herbal Cina dan Ginseng Korea

"Waktu pemeriksaannya juga relatif cepat, saya mencobanya sendiri di bawah 3 menit. Kemudian tingkat akurasinya sejauh ini dalam validasi yang mereka lakukan di berbagai rumah sakit, ternyata mencapai di atas 90 persen," katanya. 

Jadi, 90 persen yang mencoba alat deteksi ini hasilnya konsisten dengan hasil yang dilakukan dengan metode tes lain yakni swab atau PCR. 

"Jadi, kita punya harapan ini bisa menjadi pelengkap rapid dan swab. Bisa menjadi alternatif untuk menyeimbangkan antara pemulihan ekonomi dengan penanganan kesehatan," pungkas Bambang.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas