Cerita Siswa SMA Amerika yang Bantu Warga Terdampak Covid-19
donatur milenial menjadi golongan usia yang menyalurkan dana sosialnya terutama lewat platform digital yaitu 70 persen dari total populasi
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Marco Marcello Salim (16), siswa Shoreline Community College, Amerika Serikat, ikut berpartisipasi memberikan bantuan sosial ke masyarakat yang ekonominya terdampak pandemi Covid-19.
Setidaknya, selama dua bulan terakhir, Marco dan rekan-rekannya yang tergabung dalam Komunitas House Of Bread telah membagikan beribu paket sembako ke warga Jakarta Depok, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi (Jabodetabek).
Misalnya, kepada warga yang tinggal di lingkunan pembuangan sampah, di Cilincing, Jakarta Utara. Lalu, perkampungan di kawasan Kuningan Jakarta Selatan. Ada pula, pemukiman warga di kawasan Tangerang.
Baca juga: Pemerintah Tegaskan Tidak akan Terburu-buru Lakukan Vaksinasi Covid-19
“Kalau satu tempat, kami biasanya memberikan bantuan sekitar 150 sampai 200 paket sembako untuk warga yang terdampak covid-19. Memang baru dua bulan ikut komunitas itu, tapi sudah banyak tempat saya datangi,” ujar Marco, dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (17/12/2020).
Marco bersama rekannya menyadari memang pemerintah pun memberikan bantuan sembako kepada warga yang terdampak covid-19 secara berkala.
Makanya, Marco melanjutkan, dia bersama rekannya mencari wilayah yang belum tersentuh bantuan covid-19.
Baca juga: Jokowi Akan Jadi Orang Pertama Divaksin, Fahri Hamzah: Luar Biasa
“Mungkin wilayah itu akan dapat. Tapi, tidak apa-apa kami dulu yang memberikan bantuan sembako. Itu rezeki mereka,” lanjut Marco.
Marco menyebut, sejak SMP dirinya tertarik dalam dunia sosial. Sejak SMP, dia sudah memberikan bantuan sosial kepada masyarakat meski harus merogoh koceknya sendiri maupun menggalang dana sejumlah orang.
“Membantu masyarakat yang kesusahan itu menyengankan. Makanya, meski saya bersekolah di Amerika, ketika di Jakarta, saya tetap memberikan bantuan kepada masyarakat. Kebetulan lagi covid. Jadi saya ikut bantu warga yang terdampak,” tambah Marco.
Baca juga: Vaksin Gratis dan Janji Melindungi Segenap Bangsa
Karenanya, Marco mengimbau kepada para pemuda milenial agar aktif mengikuti organisasi kemanusiaan. Terlebih, saat masa pandemic covid-19.
“Dengan berorganisasi sosial, kita dapat mengetahui bahwa ada banyak orang yang kekurangan di luar sana dan pentingnya bersyukur,” tutup Marco.
Tren Milenial Berdonasi
Apa yang dilakukan Marco dan banyak pemuda lainnya, juga dicermati Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Badan ini menyebutkan bahwa generasi milenial tetap gemar berdonasi di tengah Covid-19 dan resesi ekonomi.
Kepala Divisi Retail Nasional BAZNAS Fitriansyah Agus Setyawan, beberapa waktu lalu mengatakan donatur milenial menjadi golongan usia yang menyalurkan dana sosialnya melalui BAZNAS, terutama lewat platform digital yaitu 70 persen dari total populasi.
Sementara 30 sisanya adalah donatur dari kalangan 'baby boomer' atau generasi yang lahir antara 1946 dan 1964.
Menurutnya tren positif dari jiwa dermawan kalangan milenial adalah fenomena baik, terutama penyaluran dana sosial melalui teknologi finansial.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.