Ditanya Vaksin Covid-19 Itu Haram atau Halal, Ini Jawaban KH Maman Imanulhaq
Kang Maman mendapat pertanyaan seputar vaksin virus corona saat bertemu para tokoh Ormas Islam dan Pengasuh Pesantren se Kabupaten Ciamis di Hotel
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Ketua Umum Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA), KH Maman Imanulhaq melakukan safari politik ke sejumlah wilayah di Jawa Barat.
Kang Maman, begitu biasa ia disapa, ingin melihat secara langsung kehidupan masyarakat yang tengah dihimpit pandemi Covid-19.
Sejumlah wilayah yang disinggahi Pengasuh Pondok Pesantren Al Mizan Jatiwangi ini adalah Indramayu, Karawang, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya dan Ciamis.
Di beberapa tempat yang disinggahinya, Kang Maman mendapat pertanyaan seputar vaksin virus corona saat bertemu para tokoh Ormas Islam dan Pengasuh Pesantren se Kabupaten Ciamis di Hotel Tiara Plaza, termasuk status kehalalan vaksin Covid 19.
Pertanyaan itu dijawab tegas oleh Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi itu yang mengatakan yang dilakukan pemerintah adalah yang terbaik karena didasari oleh proses ilmiah dari pakar-pakar kesehatan.
“Apa yang Pemerintah lakukan adalah yang terbaik karena didasari oleh proses ilmiah dari pakar-pakar kesehatan,” ujar ujar anggota Komisi VIII DPR RI ini, seperti dikutip Tribunnews.com dari keterangan tertulis, Senin (21/12/2020).
Baca juga: Jubir BPOM Bantah Vaksin Sinovac Miliki Kemanjuran Paling Lemah
Mantan Direktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-KH Maruf Amin ini menjelaskan, vaksinasi adalah cara efektif untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19.
“Vaksinasi yang berhasil akan memulihkan kehidupan masyarakat seperti sedia kala yang berujung pada pemulihan ekonomi bahkan kebangkitan ekonomi nasional menjadi lebih baim dari semula,” ujar anggota Komisi VIII DPR RI ini, seperti dikutip Tribunnews.com dari keterangannya.
Tak hanya itu, di Sukabumi dan Cianjur, Kang Maman mendapat pertanyaan lain yang cukup menohok tentang sejumlah pendapat yang membanding-bandingkan penanganan negara lain dengan situasi nasional.
Soal itu, Kang Maman justru meminta publik untuk besyukur, pasalnya kondisi di dalam negeri malah lebih baik ketimbang negara lain. Pertumbuhan ekonomi nasional tekoreksi tidak cukup dalam ketimbang India yang pertumbuhan ekonominya minus 20 persen. Termasuk pelayanan haji Indonesia yang menjadi peringkat pertama kuota haji dengan 220 ribu jamaah haji per tahunnya.
Dari kunjungan itu Kang Maman menyimpulkan bahwa ada problem soal komunikasi publik dari pemerintah kepada masyarakat berkaitan dengan kebijakan politik, termasuk terkait isu vaksin Covid-19. Lemahnya komunikasi publik menjadi kata kunci kenapa banyak masyarakat yang masih tetap pesimis, kecewa, dan juga curiga dengan pemerintan.
Oleh sebabnya Kang Maman melalui KITA menegaskan kembali pentingnya cipta komunikasi dengan melibatkan seluruh aparatur negara dan juga tokoh masyarakat terutama agama agar menjadi garda depan program cipta komunikasi.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.