Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ancaman Varian Baru Covid-19, Pemerintah Larang WNA Masuk hingga Klaim Belum Ditemukan di Indonesia

Menyusul ancaman varian baru virus corona atau Covid-19, pemerintah melarang WNA masuk hingga klaim belum ditemukan di Indonesia.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
zoom-in Ancaman Varian Baru Covid-19, Pemerintah Larang WNA Masuk hingga Klaim Belum Ditemukan di Indonesia
Tribunnews/JEPRIMA
Aktivitas calon penumpang saat menunggu keberangkatan pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (17/12/2020). Pemerintah akan mewajibkan penumpang kereta api jarak jauh dan pesawat untuk melakukan rapid test antigen maksimal 2x24 jam atau H-2 sebelum keberangkatan. Hal ini dilakukan untuk menekan risiko penyebaran virus corona saat libur Natal dan Tahun Baru. Menyusul ancaman varian baru virus corona atau Covid-19, pemerintah melarang WNA masuk hingga klaim belum ditemukan di Indonesia. 

Varian baru Covid-19 belum ditemukan di Indonesia

Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio mengatakan, hingga saat ini belum ada temuan varian baru virus corona dari Inggris di Indonesia.

Varian baru virus corona yang dilaporkan di Inggris itu disebut mutasi B117.

"Kami belum menemukan varian yang dari Inggris itu di Indonesia. Jadi strain B117 itu belum ditemukan."

"Saya tidak bilang tidak ada, tapi belum ditemukan," ujar Amin saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/12/2020).

Mutasi virus corona terbaru yang terakhir kali ditemukan di Indonesia yaitu mutasi D614G pada Agustus lalu.

Amin menegaskan mutasi D614G berbeda dengan mutasi B117 yang baru dilaporkan di Inggris.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio (Tribunnews.com/Chaerul Umam)
Berita Rekomendasi

Amin pun mengatakan LBM Eijkman akan segera melakukan identifikasi virus SARS-CoV-2 yang ada di Indonesia.

"Kami sedang akan melakukan sequencing virus-virus yang di bulan Oktober, November, Desember," katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan mutasi virus corona penyebab Covid-19 tidak akan memengaruhi efektivitas vaksin yang nantinya diberikan kepada masyarakat.

Baca juga: LBM Eijkman: Indonesia Butuh Waktu 7 Tahun Vaksinasi Jika Hanya Andalkan Vaksin Luar Negeri

Menurut Amin, mutasi yang selama ini dipelajari dan diketahui tidak mengubah struktur virus.

"Sampai saat ini, mutasi sebagian kecil yang terjadi belum sampai mengubah struktur."

"Belum dianggap bisa menganggu kinerja vaksin," kata Amin.

Petugas memeriksa alat otomatis penuh untuk RT PCR COVID-19 di Lab Prodia Pusat Rujukan Nasional, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Prodia terus memperbesar kapasitas pemeriksaan PCR COVID-19 hingga hampir 2.000 per hari dengan menggunakan tambahan alat otomatis penuh Cobas 6800 system dari Roche. Prodia adalah laboratorium kesehatan swasta pertama di Indonesia yang menggunakan Cobas 6800 setelah sebelumnya Eijkman dan RS Pertamina Jaya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas memeriksa alat otomatis penuh untuk RT PCR COVID-19 di Lab Prodia Pusat Rujukan Nasional, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Prodia terus memperbesar kapasitas pemeriksaan PCR COVID-19 hingga hampir 2.000 per hari dengan menggunakan tambahan alat otomatis penuh Cobas 6800 system dari Roche. Prodia adalah laboratorium kesehatan swasta pertama di Indonesia yang menggunakan Cobas 6800 setelah sebelumnya Eijkman dan RS Pertamina Jaya.  (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Diberitakan sebelumnya, varian baru dari virus corona SARS-CoV-2 telah diidentifikasi di Inggris bagian tenggara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas