BPOM Pastikan Izin Darurat Vaksin Covid-19 Dikeluarkan dengan Prinsip Kehati-hatian
Kepala BPOM Penny K Lukito memastikan izin darurat penggunaan (EUA) vaksin CCovid-19 dikeluarkan dengan prinsip kehati-hatian
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Ia mengatakan, Bio Farma siap untuk mendistribusikan vaksin Covid-19.
Biofarma telah membuat sistem yang terintegrasi secara digital untuk memastikan pendistribusian berjalan dengan baik.
"Sehingga bisa memastikan bahwa vaksin ayang akan diberikan ke rakyat Indonesia memenuhi kebutuhan," kata dia.
Baca juga: BPOM Izinkan Biofarma Produksi Vaksin Covid-19
Honesti menambahkan, hingga saat ini tidak ada kejadian serius dalam uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 Sinovac yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat.
Baca juga: 1,2 Juta Dosis Vaksin Covid-19 yang Baru Tiba di Tanah Air akan Dibawa ke Biofarma
Sehingga semakin besar peluang untuk vaksin tersebut mendapat izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization atau EUA) dari BPOM dan bisa segera diproduksi oleh Bio Farma.
"Kami berharap kondisi ini bisa terus dapatkan hingga tahap akhir sehingga hasilnya benar-benar bisa kami laporkan ke BPOM untuk bisa mendapatkan EUA," ujar Honesti.
Sementara itu, Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan, pemberian sertifikasi CPOB sejalan dengan kelanjutan uji klinis vaksin Sinovac di Bandung.
Hasil uji klinis di Brasil dan Chili pun akan diterima BPOM.
Ia mengatakan, nantinya Bio Farma akan memproduksi 100 juta dosis vaksin Covid-19 per tahun setelah sertifikasi ini resmi dikantongi.
Menurutnya, kapasitas dan lokasi produksi ke depannya akan diperluas sehingga Bio Farma bisa memproduksi vaksin Covid-19 lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Ke depannya mungkin akan ada perluasan lebih jauh sehingga produksi lebih besar sampai 250 juta dosis per tahun," kata Penny.