Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tingkat Keterisian Tempat Tidur RS di Sejumlah Daerah Lebih dari 70 Persen

Sisa tempat tidur yang masih ada belum tentu bisa digunakan semua oleh pasien yang membutuhkan perawatan karena terbatasnya tenaga kesehatan di RS

Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Tingkat Keterisian Tempat Tidur RS di Sejumlah Daerah Lebih dari 70 Persen
Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Paska libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021, jumlah pasien Covid-19 terlihat mengalami peningkatan.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, peningkatan ini berdasarkan data keterisian tempat tidur ruang ICU dan ruang isolasi di berbagai rumah sakit yang ada di Indonesia.

"Jika dilihat pada tren perkembangannya, keterisian ruang ICU dan isolasi secara nasional semakin meningkat dan mengkhawatirkan.

Di beberapa daerah keterisian tempat tidur per 2 Januari, sudah melebihi 70%," tegasnya memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/1/2021) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Diantaranya terjadi di provinsi DKI Jakarta 84,74%, Banten 84,52%, DI Yogyakarta 83,36%, Jawa Barat 79,77%, Sulawesi Barat 79,31%, Jawa Timur 78,41%, Jawa Tengah 76,27%, Sulawesi Selatan 72,40% dan Sulawesi Tengah 70,59%.

Hal ini menurut Wiku harusnya menjadi peringatan bagi semua pihak.

Baca juga: Mayoritas Kabupaten dan Kota di Indonesia Masuk Zona Oranye Covid-19

Baca juga: Siapkan Bank Donor, Satgas Ajak Penyintas Covid-19 Donorkan Plasma

Bahwa Indonesia sedang dalam keadaan darurat yang ditandai dengan ketersediaan tempat tidur yang semakin berkurang jumlahnya.

Berita Rekomendasi

Ia mengingatkan, sisa tempat tidur yang masih ada belum tentu bisa digunakan semua oleh pasien yang membutuhkan perawatan karena terbatasnya tenaga kesehatan di rumah sakit.

Dari data yang ada, Wiku menyebut bahwa hingga saat ini sudah tercatat ada 237 dokter yang meninggal.

Tren dokter yang meninggal cenderung mengalami peningkatan dan terutama terjadi di bulan Desember 2020.

Jika masyarakat terus abai dan tidak menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat, maka fasilitas kesehatan yang ada tidak akan cukup menangani kasus-kasus baru.

"Satu-satunya cara adalah dengan mencegah penularan dan menjalankan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," kata Wiku.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas