Lacak Mutasi Covid-19 dari Inggris, Pemerintah Bentuk Tim Genomic Surveillance
Pemerintah membentuk tim khusus untuk melacak varian baru hasil mutasi Covid-19 yang berasal dari Inggris.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah membentuk tim khusus untuk melacak varian baru hasil mutasi Covid-19 yang berasal dari Inggris.
Tim bernama Genomic Surveillance ini merupakan kerjasama Kementerian Riset dan Teknologi dan Kementerian Kesehatan. Tim ini bertugas untuk mengumpulkan whole genome sequencing (WGS) demi menemukan varian baru virus corona.
"Kebetulan saat ini Kementerian kami dan Kemenkes. Saya dan Pak menkes sudah sepakat akan membentuk namanya tim Genomic Surveillance. Apa itu, di dalam upaya kita memahami mengenai virus covid-19 termasuk mutasi yang mungkin terjadi," ujar Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro dalam konferensi pers daring, Kamis (7/1/2021).
Bambang mengatakan tim ini akan mengumpulkan sebanyak mungkin WGS. Menurutnya, Indonesia sejauh ini masih terlalu minim dalam mengumpulkan WGS ke lembaga GISAID yang menjadi bank data virus flu.
Padahal Singapura, negara yang berpenduduk lima juta orang mampu mengumpulkan hingga 1.000 WGS.
Baca juga: Iran Laporkan Kasus Pertama Varian Baru Virus Corona
Baca juga: Makin Banyak yang Terpapar Covid-19, Benarkan Musim Hujan Pengaruhi Tingkat Keganasan Virus Corona?
"Indonesia penduduknya 270 juta, sampai hari ini ke GISAID. GISAID itu adalah bank data untuk virus sejenis flu, termasuk virus yang masuk itu baru 115 WGS. Di mana dari yang masuk tadi belum ada yang mengandung mutasi virus yang ada di Inggris. Itu penjelasannya, tapi baru 115 dan itu terakhir bulan Oktober," ungkap Bambang.
Bambang mengungkapkan tim ini akan menargetkan pengumpulan WGS hingga 1.000.
Selain itu, tim ini akan melakukan analisa spesifik untuk orang yang ternyata punya catatan perjalanan dari Inggris atau datang dari negara yang telah ditemukan virus corona varian baru tersebut.
"Akan langsung dideteksi atau analisa cepat untuk tahu apakah mutasi nya sudah ada aatu belum ya. itu yang akan dilakukan untuk bisa mendeteksi mutasi," ungkap Bambang.
Tim ini tidak hanya mencari Covid-19 yang bermutasi dari Inggris. Namun juga mutasi virus yang berasal dari Afrika Selatan.