Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Efikasi Tinggi pada Vaksin Belum Tentu Lebih Baik, Antibodi Alami Menentukan

Keamanannya pasti sudah teruji karena bila tidak aman, tidak akan masuk uji klinis ke fase berikutnya

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Efikasi Tinggi pada Vaksin Belum Tentu Lebih Baik, Antibodi Alami Menentukan
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Petugas kesehatan Puskesmas dibantu petugas kepolisian mengambil Vaksin Covid-19 Sinovac saat didistribusikan di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jalan Supratman, Jawa Barat, Rabu (13/1/2021). Dinas Kesehatan Kota Bandung mendistribusikan 25 ribu dosis vaksin Covid-19 Sinovac ke 80 puskesmas, 34 rumah sakit serta klinik-klinik di Kota Bandung untuk kebutuhan vaksinasi tahap pertama bagi tenaga kesehatan. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) *** Local Caption *** Pendistribusian Vaksin Covid-19 Sinovac di Instalasi Farmasi Kota Bandung 

Pemerintah sendiri sudah memprogram ada 7 vaksin yang digunakan.

Pemilihan jenis vaksin tersebut atas pertimbangan efikasi, cost, dan ketersediaan di dunia.

Baca juga: Sebagai Ikhtiar, Hengky Kurniawan Sebut Keluarganya Siap Ikut Vaksinasi Covid-19

“Syarat WHO, efikasi vaksin 50 persen bukan berarti 65,3 persen jelek, itu sudah memenuhi syarat.

Dengan uji keamanan dilakukan juga  di Turki, Brazil,” katanya.

Selain itu Sinovac ini juga sudah berpengalaman mengembangkan virus, penyimpanannya mudah hanya perlu suhu 2-8 derajat celcius atau suhu kulkas.

Di mana lebih mudah dibuat distribusinya mengingat kondisi Indonesia dengan penduduk 269 juta dan negara kepulauan.

Tiga Bulan Masih Tinggi

Berita Rekomendasi

Setiap orang yang divaksin butuh dua dosis.

Suntikan pertama (0 hari) lalu disuntikan lagi pada hari ke 14.

Cara kerjanya menurut dokter Indra, suntikan pertama, tubuh akan mengenali dan membentuk antibody.

Divaksinasi kedua untuk menguatkan.

Sejak vaksinasi pertama sudah tinggi antibodinya bahkan sudah mencapai 90 persen.


Ketika dilakukan pengulangan vaksinasi kedua, dalam 3 bulan pertama masih  mencapai 99 persen. Masih optimal sebagai pencegahan penularan Covid-19.

Baca juga: Surabaya Dinilai Bisa Berakhir Jadi Wuhan karena Warga Tak Patuh Protokol Kesehatan Cegah Covid19

“Vaksin ini kan masih terus diteliti, bisa 6 bulan atau 1 tahun masih terus dipantau. Apakah bisa seperti vaksin influenza yang masih tinggi selama setahun atau bagaimana, masih dipantau,” katanya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas