Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Efikasi Tinggi pada Vaksin Belum Tentu Lebih Baik, Antibodi Alami Menentukan

Keamanannya pasti sudah teruji karena bila tidak aman, tidak akan masuk uji klinis ke fase berikutnya

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Efikasi Tinggi pada Vaksin Belum Tentu Lebih Baik, Antibodi Alami Menentukan
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Petugas kesehatan Puskesmas dibantu petugas kepolisian mengambil Vaksin Covid-19 Sinovac saat didistribusikan di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jalan Supratman, Jawa Barat, Rabu (13/1/2021). Dinas Kesehatan Kota Bandung mendistribusikan 25 ribu dosis vaksin Covid-19 Sinovac ke 80 puskesmas, 34 rumah sakit serta klinik-klinik di Kota Bandung untuk kebutuhan vaksinasi tahap pertama bagi tenaga kesehatan. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) *** Local Caption *** Pendistribusian Vaksin Covid-19 Sinovac di Instalasi Farmasi Kota Bandung 

Namun kekhawatiran terjadinya mutasi virus dan mempengaruhi vaksin, sejauh ini, mutasi hanya terjadi di  bagian protein S (bagian tanduk virus) bukan di inti protein virus sehingga sejauh ini vaksin yang ada masih bisa digunakan walaupun dengan  virus yang bermutasi.

Dokter Indra menyebutkan, efek samping dari data Sinovac kejadian berat hanya 0,1-1 persen dari kejadian.

Paling banyak efek samping adalah sakit bekas suntikan. Sedangkan vaksin dari Amerika, Pfizer yang memiliki efikasi 95 persen menunjukan efek samping 1,5 persen, dan Moderna 4,1  persen.

“Bukan berarti efikasi tinggi lebih bagus. Begitu masuk ke tubuh kita, sebagus-bagusnya vaksin bila antibodinya memble (lemah, Red) tidak terbentuk antibody juga,” katanya.

Sehingga yang harus disiapkan masyarakat  adalah menyiapkan agar  tubuh punya kekebalan tubuh alami yang baik.

 Efikasi itu menunjukan bila ada 100 orang yang divaksinasi, bila dikatakan 65,3 persen artinya sekitar 35 persen ada gejala ringan, sisanya tidak ada gejala.

Cara meningkatkan daya tahan tubuh atau antibody yang tinggi alami dengan menjalani hidup sehat, pola makan seimbang, istirahat cukup, minum cukup, menghindari stress dan olahraga.

Berita Rekomendasi

Dokter Indra berharap, masyarakat bisa menerima apapun jenis vaksin yang akan diterimanya.

Saat ini yang sudah didapat vaksin jenis Sinovac dengan efikasi 65,3 persen.

“Kalau pilih-pilih, mau nunggu yang efikasinya 95 persen, memang ada jaminan sebelum vaksin itu sampai kita belum tertular?

Kalau sudah divaksin kan sudah sedikit lega karena kalau pun terkena gejalanya jauh lebih ringan,” ujarnya.

Dengan  permintaan global yang terus meningkat sementara pasokan terbatas.

Rencananya pemerintah baru mendapat jenis vaksin Pfizer secara massal pada kuartal ketiga.

“Nggak usah dipikir jenis apa vaksinnya. Mana yang dulu saja, kalau sudah dapat jadwal segera lakukan.

Kalau menunggu-nunggu, kalau kebagian kalau tidak? Karena saat ini pandemic, vaksin jadi barang ‘rebutan’. Terpenting tujuannya ikhtiar,” katanya.  

Bila vaksinasi mencakup 60-80 persen akan terbentuk herd immunity sehingga diharapkan pandemi akan selesai. (lis)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas