Swab Antigen dan PCR Mahal, DPR Dukung Produksi Massal GeNose Agar Biaya Test Covid-19 Lebih Murah
Wacana produksi massal GeNose --alat pendeteksi Covid-19 melalui embusan nafas berikan harapan baru saat tes deteksi covid-19 lainnya mahal.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana produksi massal GeNose --alat pendeteksi Covid-19 melalui embusan nafas kolaborasi UGM dan Kemenristek/BRIN--.memberikan harapan baru saat tes deteksi covid-19 lainnya mahal.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno mendukung penuh rencana produksi massal GeNose ini.
Menurut Eddy, produksi massal dan cepat GeNose bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin melakukan test deteksi Covid-19 namun terkendala mahalnya harga test usap atau swab test.
"Produksi massal GeNose akan mempermudah dan meringankan beban masyarakat yang ingin melakukan test Covid-19 karena estimasi harga per pemeriksaannya hanya 25 ribu.
Baca juga: Polisi Tangkap 15 Pemalsu Surat Tes Swab Covid-19 di Bandara Soetta
Baca juga: Menristek: Inovasi GeNose C19, Jadi Implementasi Triple Helix
Apalagi mengingat PCR maupun swab antigen yang harganya masih relatif mahal dan memberatkan masyarakat serta kadang-kadang sulit untuk dikontrol harganya," ujar Eddy, kepada wartawan, Rabu (20/1/2021)
Sebagai Pimpinan Komisi VII, Eddy memberikan apresiasinya kepada Kemenristek BRIN yang telah berhasil untuk mengembangkan GeNose.
Apalagi produksinya saat ini akan ditingkatkan dari 5.000 unit menjadi 10.000 unit, bahkan nantinya menjadi 40.000 unit.
"Apalagi sudah teruji dan terbukti tingkat sensitivitasnya dan spesifitasnya, nanti kan akurasi di atas 90%. Begitu juga dari aspek aspek kepraktisan karena GeNose itu relatif portabel dan bisa dibawa kemana-mana," kata dia.
Sekjen PAN itu juga menyampaikan bahwa produksi massal GeNose sangat penting untuk memperbanyak 3T (Testing, Tracing dan Treatment) sebagai bagian dari program pemerintah untuk mengakhiri Pandemi Covid-19.
"Kami juga mendorong supaya GeNose menjadi produk anak bangsa yang digunakan secara massif oleh kementerian, lembaga, instansi bahkan sektor swasta yang ada di Indonesia sebagai bagian dari program 3T," ungkapnya.
"Bahkan kalau memang diperlukan kita bisa memenuhi kebutuhan di dalam negeri sendiri kita sudah bisa melihat kemungkinan untuk mengekspor GeNose itu ke luar negeri," tandas Eddy.