Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lembaga Eijkman Tak Temukan Varian Baru Virus Covid-19 di Indonesia

Satgas Penanganan Covid-19 membantah bahwa tingginya kasus positif Covid-19 belakangan, disebabkan munculnya varian baru virus

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Lembaga Eijkman Tak Temukan Varian Baru Virus Covid-19 di Indonesia
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Warga menjalani rapid test atau swab test di Drive Thru Covid-19 Test, di Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/1/2021). Layanan Drive Thru Covid-19 Test ini melayani rapid test atau swab test lebih praktis tanpa harus turun dari kendaraan, dengan biaya rapid test antibodi Rp 100.000, rapid test antigen Rp 250.000, sedangkan untuk swab test PCR H+2 Rp 875.000 dan PCR H+1 Rp 1.300.000. Layanan ini buka setiap hari dari pukul 06.30 sampai pukul 17.00 WIB, dengan terlebih dahulu mendaftar di aplikasi Halodoc. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Satgas Penanganan Covid-19 membantah bahwa tingginya kasus positif Covid-19 belakangan, disebabkan munculnya varian baru virus Sars-Cov2 seperti yang muncul di Inggris.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, mengatakan, dari hasil pelacakan genum Sequencing oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman jumlah whole genum sequencing yang telah dikumpulkan kepada GISIAID atau bank data influenza di dunia sebanyak 244, tidak ditemukan mutasi B117 sampai saat ini.

"Tak ada mutasinya sampai saat ini. Namun, jenis mutasinya sudah banyak ditemukan ialah berjenis D614G ," tegas Wiku memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Gedung BNPB, Kamis (21/1/2021).

Baca juga: Jerman Akan Lebih Perbanyak Pengujian Covid-19 untuk Tangani Varian Baru Virus Corona

Baca juga: Cegah Penyebaran Varian Baru Virus Corona, Inggris Tutup Semua Pintu Masuk Mulai 18 Januari 2021

Baca juga: Varian Terbaru Covid-19 Ditemukan di Jepang, Terdeteksi pada 4 Pendatang dari Brazil

Oleh karena itu, untuk menekan peluang adanya mutasi virus Sars-Cov2 yang masuk, harus dilakukan menekan replikasi atau infeksi virus dengan menghambat laju penularan.

"Caranya dengan ketat menerapkan disiplin protokol kesehatan bagi masyarakat. Sehingga tidak ada ruang bagi virus untuk mereplikasi dirinya," jelas dia.

Warga menjalani rapid test atau swab test di Drive Thru Covid-19 Test, di Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/1/2021). Layanan Drive Thru Covid-19 Test ini melayani rapid test atau swab test lebih praktis tanpa harus turun dari kendaraan, dengan biaya rapid test antibodi Rp 100.000, rapid test antigen Rp 250.000, sedangkan untuk swab test PCR H+2 Rp 875.000 dan PCR H+1 Rp 1.300.000. Layanan ini buka setiap hari dari pukul 06.30 sampai pukul 17.00 WIB, dengan terlebih dahulu mendaftar di aplikasi Halodoc. Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Warga menjalani rapid test atau swab test di Drive Thru Covid-19 Test, di Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/1/2021). Layanan Drive Thru Covid-19 Test ini melayani rapid test atau swab test lebih praktis tanpa harus turun dari kendaraan, dengan biaya rapid test antibodi Rp 100.000, rapid test antigen Rp 250.000, sedangkan untuk swab test PCR H+2 Rp 875.000 dan PCR H+1 Rp 1.300.000. Layanan ini buka setiap hari dari pukul 06.30 sampai pukul 17.00 WIB, dengan terlebih dahulu mendaftar di aplikasi Halodoc. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Wiku mengingatkan masyarakat jangan pernah lengah dalam menerapkan protokol kesehatan, utamanya 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.

Berita Rekomendasi

"Dharapkan jangan sampai masyarakat menjadi korban terpaparnya kasus Covid-19," harapnya.

Masyarakat diminta untuk selalu berhati-hati dan waspada dimanapun berada. Karena kemunculan kasus positif bukan sekedar angka, namun sudah bermunculan dilingkungan terdekat dari masyarakat itu sendiri.

"Jika kita lengah menjalankan disiplin provtokol kesehatan, maka cepat atau lambat kita sendirilah yang akan menjadi bagian dari angka penambahan kasus positif maupun berada di ruang perawatan Covid-19," pesan Wiku.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas