Rantai Penularan Covid-19 di Desa Relatif Terkendali Berkat Kebijakan Jokowi Larang Warga Kota Mudik
Laju penularan virus Covid-19 di desa-desa di seluruh Indonesia relatif lebih terkendali dibandingkan di kota-kota besar.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju penularan virus Covid-19 di desa-desa di seluruh Indonesia relatif lebih terkendali dibandingkan di kota-kota besar.
Tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 secara signifikan di kebanyakan desa selama masa pandemi.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi dalam Focus Group Discussion yang digelar Bangkapos.com, Selasa (26/1/2021).
"Betul bahwa selama pandemi Covid-19 desa relatif lebih terkontrol, lebih bisa dimanage," ucap Budi Arie.
Budi menjelaskan, laju penularan virus Covid-19 di desa-desa lebih terkendali akibat diterapkannya kebijakan larangan mudik bagi warga kota.
Sebagaimana diketahui, menjelang libur panjang maupun libur hari raya selama masa pandemi Covid-19, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui jajarannya mengimbau masyarakat urban untuk tidak mudik.
Dasar utama pelarangan yaitu untuk memutus rantai penularan virus, juga untuk menjaga desa yang selama ini menopang kebutuhan pokok masyarakat urban.
Baca juga: MUI: Ada 200an Ulama yang Meninggal karena Terpapar Covid-19
"Ini hasil kebijakan Presiden Jokowi yang melarang mudik di Idul Fitri, dan libur-libur panjang tahun lalu, sehingga rantai penularan virus bisa dikendalikan sebaik-baiknya, dengan relatif lebih sedikit," kata Budi Arie.
Diakui Budi Arie bahwa dari data yang ada, kebanyakan kasus Covid-19 terjadi di perkotaan.
"Pandemi Covid-19 harus diakui secara jujur data kasusnya lebih banyak ke masyarakat di perkotaan," pungkas dia.