Banyak Bencana Alam Saat Masih Pandemi, Ini Saran Dokter Cegah Klaster Covid-19 di Pengungsian
dr Mahesa Paranadipa Maikel mengingatkan perlunya antisipasi kondisi penumpukan pengungsi dari korban-korban bencana alam, tetap terapkan prokes.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bencana alam di tengah situasi pandemi Covid-19 terjadi di sejumlah daerah.
Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia dr Mahesa Paranadipa Maikel mengingatkan perlunya antisipasi kondisi penumpukan pengungsi dari korban-korban bencana alam, termasuk memperhatikan protokol kesehatan 3M.
Hal ini untuk meminimalisir adanya penularan covid terjadi di klaster pengungsian korban bencana alam.
"Protokol kesehatan di lokasi pengungsian bencana yang perlu diperhatikan oleh para pemangku kebijakan dan para relawan penanggulangan bencana serta masyarakat korban bencana," ungkapnya di Jakarta, Kamis (28/1/2021).
Protokol tersebut antara lain: pengaturan sirkulasi udara di lokasi penampungan pengungsi bencana alam tetap terjamin.
Baca juga: Klaster Keluarga Mendominasi di Kota Bekasi, Tercatata Ada 6.114 Kasus Covid-19
Baca juga: Potensi Bencana Hidrometeorologi Januari-Februari 2021, BMKG Rilis Wilayah Waspada Banjir
Baca juga: Dibantu Dokter Marinir dan Kostrad, Seorang Pengungsi Korban Gempa Sulbar Melahirkan di Posko TNI
Penggunaan masker dan rajin mencuci tangan bagi semua lapisan juga harus tetap terjaga walaupun mungkin beberapa kondisi penjagaan jarak antara keluarga inti korban bencana mungkin sulit dihindari.
Tempat pengungsian juga sebaiknya disediakan fasilitas tempat pencucian tangan yang disertai dengan sabun cuci tangan.
"Serta yang terpenting adalah BNPB atau BNPD badan penanggulangan bencana daerah maupun nasional harus bisa memfasilitasi pemeriksaan kesehatan atau pengawasan kesehatan di lokasi lokasi pengungsian," ujar dr Mahesa.
Diharapkan dengan fasilitas kesehatan yang memadai di pengungsian, bila ada pengungsi yang mengalami gangguan kesehatan maka harus segera diperiksa dan jika kondisi kesehatannya mengarah pada 'suspect covid' maka harus dilakukan testing.
Serta jika ada pengungsi yang didapati terkonfirmasi covid melalui PCR maka harus segera dilakukan tracing (penelusuran) agar tidak terjadi penularan yang besar di klaster pengungsian dan penanganan pengungsi bisa berjalan dengan baik.